JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan, sudah ada empat negara yang menyatakan komitmennya untuk menghadiri World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, pada 18-24 Mei 2024.
Deputi Nani menyebut, beberapa dari negara tersebut memang sudah mengikuti event 'road to' WWF ke-10 sebelumnya. Sehingga, sudah mengetahui akan adanya penyelenggaraan kegiatan internasional tersebut.
"Beberapa (negara) sudah menyampaikan komitmennya ingin hadir, ada yang disampaikan langsung ke bapak Menko Marves juga mungkin kepada bapak presiden, ya. Nah, kami sangat dekat dengan negara-negara yang menyelenggarakan kegiatan internasional sebelum masuk ke WWF ini, seperti China, Uni Emirat Arab (UAE), Jepang, Korea Selatan, itu sudah menyampaikan (komitmen kehadiran)," kata Nani dalam dalam konferensi pers bertajuk "Water Security and Prosperity" secara daring pada Selasa, 9 Januari.
"Karena ini sebuah rangkaian acara, jadi sebelum WWF ini ada 'road to'. Nah, itu kami juga melakukan pendekatan khusus dan aktif di dalam event-event mereka sehingga mereka juga akan mengupayakan (hadir), tapi untuk konfirmasinya masih sedang berproses," sambungnya.
Nani menyebut, berdasarkan hasil rapat pemerintah yang telah dilakukan pada minggu keempat Desember 2023 lalu, sudah diputuskan hanya ada 32 kepala negara yang akan diundang dari semula 33 kepala negara.
"Untuk undangan kepala negara ini masih belum kami diskusikan, mungkin dalam waktu dekat. Karena kami memang baru rapat kira-kira minggu keempat Desember 2023 dan memutuskan ada 32 kepala negara yang diundang," ujarnya.
Dia menambahkan, ada tiga kriteria utama yang menjadi pertimbangan Pemerintah Indonesia untuk mengundang sejumlah negara hadir dalam penyelenggaraan WWF ke-10.
BACA JUGA:
Pertama, yaitu negara yang memiliki kerja sama di bidang air dengan Indonesia. Kriteria ini disebutkan menjadi prioritas.
Kedua, adalah negara-negara yang sering mengangkat isu air di forum internasional. Ketiga, yaitu negara-negara yang memiliki hubungan diplomasi strategis dengan Indonesia.
"Jadi, kami hanya mengundang 32 kepala negara. Ini mudah-mudahan undangan itu bisa segera disampaikan," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Nani, perkembangan informasi mengenai jumlah kepala negara yang pasti hadir nantinya akan disampaikan dalam waktu mendatang. "Mungkin update berikutnya pada dua minggu atau sebulan ke depan," imbuhnya.