Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyebut, kebutuhan investasi infrastruktur air mencapai 1,7 triliun dolar AS hingga 2030 mendatang.

Sebagian infrastruktur air yang dimaksud adalah bendungan, saluran perpipaan, sanitasi, dan sistem penyediaan air minum (SPAM).

"Untuk mencapai target akses air minum yang aman, adil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat hingga 2030 ini masih membutuhkan tambahan investasi sekitar 1,7 triliun dolar AS," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti dalam konferensi pers bertajuk "Water Security and Prosperity" secara daring pada Selasa, 9 Januari.

Nani turut menyoroti infrastruktur akses air minum atau sistem perpipaan yang belum sepenuhnya terpenuhi. Sebab, pemerintah sendiri menargetkan sekitar 30 persen air minum masyarakat berasal dari air pipa.

Namun, hingga saat ini pemerintah baru mampu memenuhi kebutuhan masyarakat itu sekitar 20 persen.

"Perkembangan investasinya untuk akses khusus perpipaan air minum ini baru 20,6 persen. Jadi, untuk meningkatkan menjadi 30 persen itu dibutuhkan dana sekitar Rp123 triliun. Ini akses perpipaan saja," ujar Nani.

Menurut Nani, skala investasi yang dibutuhkan di bidang air bervariasi dari skala kecil di pedesaan hingga skala besar di perkotaan.

"Pemerintah berencana mengumpulkan dana tersebut dengan skema pendanaan campuran atau blended finance," ucapnya.

Oleh karena itu, pemerintah akan menggelar World Water Forum ke-10 pada 18-24 Mei 2024 di Bali. WWF sendiri ditargetkan akan dihadiri oleh 30 ribu orang dari 180 negara yang dijadwalkan menghadiri 214 sesi selama penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Dia menilai, sudah ada beberapa negara yang telah menyatakan ketertarikannya berinvestasi pada bidang air di Indonesia.

"Kami akan buat sesi pertemuan investor supaya setelah WWF ke-10 selesai kami bisa meningkatkan kerja sama dengan mitra-mitra strategis dalam percepatan pembangunan infrastruktur air ini," ungkapnya.

Pembukaan pertemuan Forum Air Dunia atau World Water Forum ke-10 diketahui menjadi pertemuan pertama bagi para pemangku kepentingan di pengelolaan sumber daya air (SDA).

World Water Forum sendiri merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan isu-isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas hal tersebut.