Kemenkop UKM Duga Ada Parpol Impor Atribut Kampanye, Begini Penjelasannya
Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius (pertama dari kiri). (Foto: Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menduga adanya partai politik (parpol) yang membeli alat peraga kampanye, seperti baliho, kaos, kemeja, jaket dan topi dari luar negeri.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius menyebut, hal itu terlihat dari lesunya penjualan alat peraga kampanye di UMKM, terutama yang bergerak di bidang konveksi dan sablon pada masa kampanye Pemilu 2024 ini.

Padahal, kata dia, di masa kampanye periode Pemilu sebelumnya atau pada 2019 UMKM justru kebanjiran pesanan.

"Pemilu yang 5 tahun atau 10 tahun lalu itu banyak pemesanan barang-barang ke UMKM. Nah, sekarang pemesanan lari kepada e-commerce langsung, dan juga yang kami tahu e-commerce barang-barangnya kebanyakan dari luar negeri, sedangkan yang dari UMKM sedikit," ujar Yulius dalam Konferensi Pers Perkembangan Pendapatan UMKM Pada Masa Pemilu di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Senin, 8 Januari.

Yulius pun mengaku belum bisa merinci data terkait pembelian alat peraga kampanye dari luar negeri yang dilakukan oleh parpol.

Dia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari para pedagang.

"Kami lihat datanya itu enggak ada.(Atribut partai) ada yang dicetak di luar negeri, salah satunya di China bisa. Mereka gambar Garuda distempel di sana. Namun, datanya enggak ada. Sebagian besar larinya ke sana, makanya salah satu penyebab berkurangnya (omset) dari itu," katanya.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh pihaknya, didapati penjualan produk untuk kampanye pada periode Pemilu sebelumnya, yakni pada 2019 dirasakan lebih baik dibandingkan Pemilu 2024 ini.

"Meskipun ada permintaan, namun tidak seramai dan tidak sebanyak Pemilu sebelumnya. Dinilai terdapat penurunan penjualan produk untuk kampanye cukup drastis sekitar 40 persen sampai dengan 90 persen," ungkapnya..

Saat ditanyai lebih lanjut apakah Kemenkop UKM akan mengadakan pertemuan dengan para caleg partai, Yulius mengaku tidak akan ada.

"Mungkin kalau pertemuan enggak, kami akan sampaikan imbauan saja," imbuhnya.