JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin menambah anggaran untuk subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun.
Penambahan anggaran ini dilakukan disisa masa jabatan pemerintahan Jokowi.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah perlu menaikkan anggaran pupuk subsidi sebagai antisipasi dampak dari fenomena El Nino.
"Jangan lah politisasi ini pupuk. Ada lagi mengatakan karena ini mau pemilu, enggak, ini El Nino," ucapnya saat ditemui di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Senin, 8 Januari.
Amran mengatakan, El Nino membuat hasil produksi pertanian di dalam negeri terus merosot.
Karena itu, pemerintah perlu mengantisipasinya untuk dengan menambah anggaran subsidi pupuk untuk membantu petani menggenjot produksinya.
"El Nino ini tidak main-main. Bayangkan kita kalau tidak bergerak cepat menambah pupuk, ini produksi turun lagi," ucapnya.
Menurut Amran, Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2020 tengang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian juga tidak lagi mengakomodir kebutuhan para petani.
Amran bilang, para petani banyak yang belum menikmati pupuk subsidi.
Hal ini karena tidak memiliki kartu petani.
Sementara syarat untuk mendapatkan pupuk subsidi dengan memiliki Kartu Tani. Alhasil, ada 17 hingga 20 persen petani tidak mendapat pupuk subsidi.
BACA JUGA:
Selain itu, kata Amran, para petani yang tinggal di pegunungan dan kehutanan pun sulit mengakses pupuk subsidi.
Pasalnya, mayorotas petani di wilayah tersebut tidak memiliki Kartu Tani.
“Kalau yang punya lahan tidak datang, punya Kartu Tani, tidak dapat pupuk. Akumulasi dari semua ini, produksi menurun 4 juta ton,” jelasnya.