Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasdi membeberkan sejumlah kemungkinan penyebab ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali yang menyebabkaan 13 orang tewas.

Menurutnya industri smelter ini merupakan industri yang memiliki resiko yang sangat tinggi karena menggunakan temperatur tinggi untuk bisa menghasilkan nikel dengan suhu maksimal dapat mencapai 1.500 derajat Celcius.

"Sedikit salah saja itu bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan, apakah ledakan ataupun kebakaran. Kemudian kami juga tidak ingin mendahului hasil kerja atau progres yang sedang dilakukan oleh para penegak hukum untuk melakukan investigasi secara menyeluruh dengan harapan bahwa hal seperti ini tidak terjadi di kemudian hari lagi," ujar Rizal dalam Mining Zone yang dikutip Kamis 4 Januari.

Berdasarkan laporan yang diterima, kata dia, terdapat temuan adanya material atau cairan di dasar tungku smelter ini yang masih memiliki temperatur yang sangat tinggi.

"Nah, kemudian di sekitarnya juga ada tabung gas oksigen, dan kemungkinan kalau mereka melakukan pemotongan itu ada tabung asetilen. Dari ilmu yang kita pelajari bahwa kebakaran itu terjadi karena ada tiga faktor. Yang pertama adalah adanya api, yang merupakan tadi cairan yang masih memiliki temperatur tinggi, kemudian adanya oksigen, dan bahan yang mudah terbakar. Nah, itu bisa menimbulkan kebakaran atau ledakan," beber Rizal.

Ia juga menyebut terdapat kemungkinan lain yakni adanya air di bawah tungku yang bisa jadi merupakan salah satu penyebab ledakan.

Di sisi lain ia juga menyoroti kemungkinan adanya masalah pada pengawasan terhadap smelter milik ITSS tersebut, namun dirinya merinci lebih jauh sebab tidak melihat secara langsung ke lokasi smelter.

Adapun kemungkinan penyebab terakhir adalah Standar Operating Procedure (SOP) perusahaan yang perlu ditinjau lebih jauh.

"Faktor-faktor ini kemungkinan ada, tapi kita masih menunggu hasilnya. Kita perlu juga investigasi dari pihak aparat keamanan dan juga instansi terkait," pungkas Rizal.

Asal tahu saja, Smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, meledak pada Minggu 24 Desember 2023 hingga menimbulkan korban jiwa.

Kemudian, Kamis 28 Desember, smelter milik PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali mengalami kebakaran dan berhasil dipadamkan tanpa menimbulkan korban. Namun demikian, berdasarkan catatan, kebakaran di smelter PT GNI pada Kamis itu bukan yang pertama kali terjadi.