Bagikan:

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, memulai pembangunan fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility) baru untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara melalui jalur kereta api relasi Tanjung Enim-Keramasan.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail mengatakan, peningkatan kapasitas angkutan merupakan langkah strategis untuk mendukung kinerja perusahaan.

Arsal menyebut, PTBA merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan cadangan sebesar 3,02 miliar ton dan sumber daya 5,85 miliar ton.

"Peningkatan kapasitas angkutan perlu dilakukan untuk mempercepat monetisasi cadangan batu bara. Proyek ini mendukung pertumbuhan perusahaan melalui peningkatan pendapatan dari penambahan volume penjualan batu bara," kata Arsal dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 2 Januari.

Ada tiga fasilitas penanganan batu bara baru yang dibangun. Pertama, yakni dua Train Loading Station (TLS) dengan kapasitas masing-masing mencapai 3.000 ton per jam beserta rail loop.

Kemudian, dua line Conveyor System sepanjang 13 kilometer (km) dan 17 km, masing-masing berkapasitas 3.000 ton per jam. Selain itu, ada tiga Dump Hopper yang dapat digunakan dump truck berkapasitas 60 ton dan 100 ton.

Pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut merupakan bagian dari kerja sama PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Keramasan.

Sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan oleh PT KAI, sementara untuk fasilitas dermaga di Keramasan dibangun PT Kereta Api Logistik (Kalog).

Angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Keramasan akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun.

"Dengan penambahan kapasitas tersebut, maka PTBA dapat semakin berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional," ujarnya.

Sebagai anggota Grup MIND ID, langkah PTBA ini juga mendukung visi dan target MIND ID menjadi salah satu perusahaan Global Fortune 500.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan mengungkapkan harapannya agar pembangunan fasilitas penanganan batu bara ini tak hanya memajukan perusahaan, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat.

Dany menilai, kemajuan strategi korporasi juga harus memberikan kemaslahatan bagi pembangunan masyarakat berkelanjutan.

"Bahwa investasi ini akan menjadi milestone untuk mengembangkan port yang baru ke depannya. Pembangunan ini menjadi legacy bagi pemerintahan saat ini untuk diteruskan pemerintahan yang baru, menciptakan mahakarya untuk Indonesia dan khususnya BUMN," tuturnya.

Dany juga berpesan bahwa dalam proyek strategis BUMN harus ada industri ikutan dalam kerangka pengembangan kearifan lokal yang melibatkan masyarakat.

Adapun prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking fasilitas baru itu dilakukan di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, pada Sabtu, 30 Desember 2023 lalu.