Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada hari Rabu 27 Desember 2023 diperkirakan akan kembali bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari jumat 22 Desember, Kurs rupiah spot menguat 0,26 persen ke Rp15.484 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor ditutup naik 0,28 persen ke level harga Rp15.489 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, dolar berada pada titik terendah dalam empat bulan dengan fokus pada inflasi PCE Indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit bergerak di perdagangan Asia pada hari Jumat setelah tenggelam ke level terlemahnya sejak awal Agustus

"Sedikit revisi ke bawah pada PDB AS kuartal ketiga membuat para pedagang menjadi lebih optimis terhadap penurunan suku bunga pada tahun 2024, meskipun angka tersebut masih mencerminkan pertumbuhan yang kuat dalam perekonomian AS," ujarnya dalam keterangan resminya.

Fokus saat ini tertuju pada data indeks harga PCE yang diperkirakan akan menunjukkan kekakuan inflasi AS yang terus-menerus sebuah skenario yang memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.

Inflasi AS masih berada dalam tren yang jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen, dengan tanda-tanda kekakuan yang lebih besar menunjukkan bahwa The Fed akan mengambil langkah-langkah yang kurang dovish pada tahun 2024.

Skenario seperti itu dapat memicu kemunduran pada mata uang Asia, yang sejauh ini telah mengalami kenaikan yang kuat pada tahun 2024. Desember.

Pasar masih bersiap untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Maret 2024, menurut harga berjangka Dana Fed.

Dari sisi internal, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan optimistis terhadap outlook perekonomian Indonesia 2024.

Menurutnya, Indonesia memiliki modal ekonomi dan politik. Memasuki tahun 2024 ini kita tidak punya alasan untuk tidak optimistis.

Ada beberapa indikator ekonomi Indonesia yang membuat pertumbuhan ekonomi optimis di atas 5 persen.

Misalnya, pertumbuhan ekonomi masih di kisaran 5 persen atau lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya 2,9 persen.Kemudian, inflasi masih di angka 2,86 persen atau masih di bawa tingkat inflasi global 7,2 persen.

Di samping itu, beberapa indikator lain menjadi alasan di balik optimisme pemerintah, seperti naiknya tingkat penyerapan tenaga kerja nasional, yakni 4,5 juta orang dari Agustus 2022 ke Agustus 2023, PMI manufaktur di level ekspansif yakni 51,7, surplus neraca dagang 43 bulan berturut-turut, serta Indeks Keyakinan Konsumen November 2023 di angka 123,6.

Ibrahim memperkirakan, rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Rabu 27 Desember dalam rentang harga Rp15.460- Rp15.560 per dolar AS.