Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Rabu 26 Agustus. Rupiah ditutup loyo dan melemah 0,20 persen atau 29 poin ke level Rp14.678 per dolar Amerika Serikat (AS).

Padahal di awal perdagangan hari ini, rupiah sempat menguat ke bawah Rp 14.585 per dolar AS. Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra sebelumnya mengatakan, pasar masih skeptis dengan kelanjutan kesepakatan dagang AS-China fase 1 karena hubungan politik yang masih memanas di antara keduanya.

Itu menurut Ariston berpotensi membuat rupiah dan mata uang emerging market lainnya  melemah. Hingga pukul 15:00 WIB pun, pergerakan mata uang di Asia cenderung melemah.

Rupiah pun menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan. Disusul won Korea Selatan yang turun 0,14 persen.

Kemudian, dolar Singapura dan peso Filipina sama-sama koreksi 0,04 persen. Hal yang sama juga terjadi pada ringgit Malaysia yang melemah 0,04 persen terhadap dolar AS.

Kemudian, rupee India dan dolar Taiwan pun sama-sama terdepresiasi 0,03 persen jelang sore ini.

Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi di kawasan setelah naik 0,33 persen. Diikuti oleh yuan China yang menguat 0,23 persen terhadap dolar AS.

Berikutnya, yen Jepang menanjak 0,09 persen serta dolar Hong Kong yang menguat tipis 0,003 persen jelang sore ini.