JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan tahun depan bakal ada investor asing yang menanamkan investasinya secara langsung. Hal ini berarti bahwa para investor tak lagi masuk ke IKN melalui kerja sama dengan perusahaan domestik.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, saat ini ada tiga investor luar negeri yang sudah masuk dalam fase studi kelayakan atau feasibility study. Ketiganya yaitu CITIC Construction (China), Maxim (Malaysia), dan IJM (Malaysia).
"Di 2024 kami akan lihat apakah investor Tiongkok atau Malaysia duluan yang masuk direct dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) katanya dalam media briefing secara daring yang dikutip Sabtu, 16 Desember.
Agung menyebut, ketiga negara tersebut masing-masing bakal membangun perumahan aparatur sipil negara (ASN). CITIC berencana membangun 60 tower, Maxim 10 tower, dan IJM 20 tower hunian ASN.
Meski begitu, Agung masih enggan membeberkan soal nilai proyek-proyek tersebut. Namun, kata dia, apabila sudah menyelesaikan studi kelayakan, pihaknya akan melakukan evaluasi. "Setelah itu tender. Tapi para pemrakarsa akan punya hak istimewa," ujarnya.
Lebih lanjut, Agung tak menampik bahwa sudah banyak investor asing sebenarnya yang masuk dalam beberapa proyek IKN Nusantara, tetapi bekerja sama dengan perusahaan domestik. Dia mencontohkan Hotel Nusantara yang bermitra dengan Swissotel dari Swiss.
Lalu, pusat pelatihan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang bekerja sama dengan federasi sepak bola dunia FIFA.
BACA JUGA:
Berikutnya, ada proyek Rumah Sakit Mayapada yang bekerja sama dengan Apollo Hospital asal India.
Berdasarkan data OIKN, kata Agung, pihaknya saat ini telah menerima sekitar 328 surat pernyataan minat atau letter of intent (LoI). Dari total tersebut, sekitar 55 persen merupakan investor domestik. Sementara, sekitar 45 persen merupakan investor asing.
"Total sudah 328 LoI, 328 ini kalau ditanya sebagian besar memang masih (investor) domestik, tapi ada 45 persen (investor) asing yang berminat," ucap Agung.
Adapun investor asing tersebut terdiri dari Jepang, Tiongkok, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa.