JAKARTA - Kaleidoskop 2023 memantau kinerja pemerintah dalam penyelesaian pembangunan proyek jalan tol untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia.
Terlebih, menjelang momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang tinggal menghitung hari.
Diketahui, pemerintah memprediksikan sekitar 107,63 juta orang akan melakukan perjalanan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jumlah tersebut naik hingga 143 persen dibandingkan libur Nataru tahun sebelumnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, mayoritas pergerakan masyarakat saat Nataru masih didominasi mobil pribadi. Oleh karena itu, perjalanan darat melalui jalan tol menjadi salah satu favorit para pengguna jalan.
Adapun masa puncak mudik Natal akan jatuh pada 22-23 Desember 2023 dan arus balik 26-27 Desember 2023. Sedangkan, puncak mudik libur Tahun Baru akan jatuh pada 29-30 Desember 2023, sementara arus balik diperkirakan terjadi di 1-2 Januari 2024.
Sejak 1978 hingga Oktober 2023, total panjang jalan tol di Indonesia telah beroperasi sepanjang 2.816,7 kilometer, tersebar di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Bali.
Pengoperasian jalan tol tersebut dikelola oleh 52 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan 73 ruas jalan tol dan 132 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
Terhitung sejak Januari hingga Oktober 2023 ini, sebanyak 13 ruas jalan tol baru telah selesai pembangunannya dan resmi beroperasi. Total panjang dari 13 ruas tersebut mencapai 189,11 kilometer.
Berikut adalah daftar tujuh ruas tol yang diprediksi menjadi favorit pengguna jalan jelang momentum Nataru versi VOI:
1. Jalan Tol Padalarang-Cileunyi atau Tol Padaleunyi
Ruas tol ini berada di Provinsi Jawa Barat. Tol Padaleunyi dengan panjang 58,5 kilometer adalah bagian dari Jalan Tol Purbaleunyi yang secara keseluruhan memiliki total panjang 122,9 kilometer
Adapun ruas Tol Padaleunyi adalah kelanjutan dari ruas Jalan Tol Cipularang yang memiliki panjang 64,4 kilometer.
Menjelang momentum Nataru, biasanya banyak masyarakat yang memilih untuk menghabiskan waktu liburannya untuk pergi ke Bandung dan bisa melalui ruas tol ini.
2. Jalan Tol Ciawi-Sukabumi
Ruas tol ini berada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Jalan Tol Ciawi-Sukabumi memiliki total panjang 54 kilometer yang terbagi menjadi 4 Seksi, yaitu Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer dan sudah beroperasi sejak Desember 2018.
Lalu Seksi 2 Cigombong-Cibadak sepanjang 11,90 kilometer yang telah selesai konstruksi dan sudah mulai beroperasi pada Juli 2023. Berikutnya, Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 13,70 kilometer dan Seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,05 kilometer.
Kehadiran Jalan Tol Ciawi-Sukabumi memiliki peran penting dalam mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju ke Sukabumi serta mengurangi kemacetan pada jalan nasional Bogor-Sukabumi.
Sehingga, bagi masyarakat yang ingin berlibur ke daerah Sukabumi dan sekitarnya bisa melalui jalan tol Ciawi-Sukabumi.
3. Jalan Tol Semarang-Solo
Ruas Tol Semarang-Solo memiliki panjang 72,95 kilometer dan terbagi menjadi lima seksi. Seksi 1 Banyumanik-Ungaran (10,85 kilometer), seksi 2 Ungaran-Bawen (11,99 kilometer), dan Seksi 3 Bawen-Salatiga (17,59 kilometer).
Berikutnya, Seksi 4 Salatiga-Boyolali (24,47 kilometer), dan Seksi V Boyolali-Kartasura (7,74 kilometer).
Jalan tol ini mempunyai 5 gerbang tol sebagai pintu masuk menuju Kawasan Segitiga Emas (Semarang, Solo, Jogja) dan sekitarnya. Kelima gerbang tol tersebut adalah Gerbang Tol (GT) Banyumanik, GT Ungaran, GT Bawen, GT Salatiga, dan GT Boyolali.
Seluruh gerbang tol tersebut menggunakan sistem transaksi tertutup non tunai yang terintegrasi dengan Ruas Jalan Tol Trans Jawa. Jalan tol ini hanya mempunyai 4 simpang susun, yaitu Simpang Susun Ungaran, Bawen, Salatiga, dan Bawen.
Momentum libur panjang seperti Nataru biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke daerah Jawa Tengah, khususnya di kawasan Semarang, Solo, atau bahkan Yogyakarta. Oleh karena itu, tol ini bisa menjadi solusi perjalanan saat menggunakan mobil pribadi.
4. Jalan Tol Solo-Ngawi
Jalan Tol Solo-Ngawi merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Transjawa yang menghubungkan dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ruas tol ini mempunyai total keseluruhan panjang 90,43 kilometer, yang terdiri dari tiga Segmen, yaitu Segmen Junction Kartasura-Karanganyar sepanjang 20,9 kilometer.
Lalu, Segmen Karanganyar-Simpang Susun Sragen sepanjang 14,3 kilometer dan Segmen Simpang Susun Sragen- Simpang Susun Ngawi sepanjang 54,9 kilometer.
Jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh perjalanan lebih cepat menjadi waktu 1 hingga 1,5 jam dari yang semula 2-3 jam dengan menggunakan jalur yang ada dari Solo hingga Ngawi.
Bagi masyarakat yang ingin menghabiskan waktu libur Nataru di daerah Solo dan Ngawi, bisa menempuh perjalanan melalui ruas tol tersebut.
5. Jalan Tol Surabaya-Mojokerto atau Sumo
Tol Sumo memiliki total panjang 36,27 kilometer dan terbagi dalam 4 seksi. Seksi 1A Waru-Sepanjang (2,3 kilometer), Seksi 1B Sepanjang-Western Ring Road (4,3 kilometer), Seksi II WRR-Driyorejo (5,1kilometer), Seksi III Driyo-Krian (6,1 kilometer) dan Seksi IV Krian-Mojokerto Kota (18,47 kilometer).
Ruas tol Sumo sendiri tersambung dengan tol Jombang-Mojokerto dan tol Surabaya-Gempol.
Jalan Tol Sumo menjadi salah satu jalur tol Trans Jawa yang strategis karena menghubungkan kota Surabaya dengan wilayah Jawa Timur bagian barat.
Ini merupakan jalan alternatif bagi masyarakat yang ingin berlibur ke kawasan Surabaya dan Mojokerto.
6. Jalan Tol Pandaan-Malang
Jalan Tol Pandaan-Malang memiliki panjang 38,5 kilometer dan terbagi dalam 5 seksi yang mempermudah akses menuju Kota Malang. Kelima seksi tersebut, yaitu Pandaan-Lawang, Lawang-Singosari, Singosari-Pakis, Pakis-Malang.
Titik awal jalan tol adalah di Pandaan, yang terhubung dengan Jalan Tol Gempol-Pandaan. Jalan tol ini menjadi penghubung Kota Surabaya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur dengan Kota Malang sebagai kawasan wisata unggulan di Provinsi Jawa Timur.
Diharapkan, masyarakat yang ingin menghabiskan waktu liburannya di sekitaran Kota Malang bisa terbantu dengan adanya pembangunan jalan tol tersebut.
7. Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung atau Tol Terpeka
Tol Terpeka memiliki total panjang sekitar 189 kilometer. Tol itu dibangun untuk meningkatkan konektivitas antara provinsi Lampung dengan provinsi Sumatera Selatan.
Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi 1 ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112 kilometer dengan beberapa dukungan konstruksi dari beberapa BUMN Karya yang mengerjakan pembangunan jalan tol di Pulau Jawa.
BUMN yang dimaksud, yakni PT Jasamarga Semarang Batang (25 kilometer), Waskita Bumi Kira (25 kilometer), Citra Karya Jabar Tol (6 kilometer), Jasamarga Japek Selatan (15 kilometer) dan Jasamarga Jalan Layang Cikampek (12 kilometer). Sementara, sisanya merupakan merupakan penugasan pemerintah kepada BUMN PT Hutama Karya.
BACA JUGA:
Pada Seksi II ruas Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 77 kilometer pembangunannya dilakukan oleh PT. Hutama Karya sepanjang 77,17 kilometer dan sisanya merupakan dukungan dari Waskita Sriwijaya Tol sepanjang 2,4 kilometer yang merupakan jalan akses.
Adapun total panjang ruas tol Terpeka Hutama Karya sepanjang 107 km, sedangkan panjang ruas tol yang digarap VGF (viability gap fund) BUJT sepanjang 83 km.
Momentum Nataru biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk mudik ke kampung halamannya, tak terkecuali mengarah ke Pulau Sumatera. Tol Terpeka ini bisa menjadi salah satu jalan alternatif bagi para pemudik.