Kemenperin Catat Ekspor Industri Kreatif Tembus 17,4 Miliar Dolar AS per September 2023
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita (tengah). (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Sektor industri kreatif memiliki kinerja moncer pada tahun ini. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, realisasi nilai tambah industri kreatif mencapai Rp1,05 triliun pada triwulan III 2023 atau telah mencapai 82,1 persen dari target 2023 sebesar Rp1,28 triliun.

Selain itu, kinerja ekspor industri kreatif pada triwulan III 2023 tercatat sebesar 17,4 miliar dolar AS dengan subsektor fesyen menyumbang hingga 9,88 miliar dolar AS dan subsektor kriya menyumbang 6,26 miliar dolar AS.

"Ini merupakan sebuah capaian yang membanggakan dan menunjukkan bahwa prospek industri kreatif di Indonesia semakin besar," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 13 Desember.

Reni menyebut, pihaknya turut berperan aktif memberikan wadah pengembangan bagi para anak muda yang menjadi pelaku IKM, khususnya yang berbasis sektor kreatif melalui program Creative Business Incubator (CBI) yang dilaksanakan di Bali Creative Industry Center (BCIC).

Program CBI sendiri merupakan salah satu upaya dalam membina pelaku IKM kreatif, khususnya bidang fesyen dan kriya, dalam mengembangkan bisnisnya agar bisa naik kelas.

"Kami harap, pembinaan yang kami berikan melalui program ini dapat menggugah peserta agar dapat menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh, menjaga jaringan informasi dan komunikasi antar peserta dan narasumber, serta menjadi penggerak ekonomi di tengah masyarakat dan menjadi contoh bagi pelaku industri fesyen dan kriya," ujar Reni.

Dia menambahkan, pihaknya berharap para peserta CBI yang telah mendapatkan ilmu dan wawasan kelak juga dapat membagi pengalamannya kepada rekan-rekan pelaku industri kreatif lainnya yang sama-sama sedang menjalankan bisnis.

Adapun pada sesi kelas 2023, program CBI diikuti sebanyak 60 peserta yang berasal dari 17 provinsi dan 47 kabupaten/kota.

"Diharapkan, angka sebaran ini dapat semakin meningkat dikarenakan setiap daerah memiliki potensi dan kreativitas khas masing-masing yang perlu dieksplorasi dan dipromosikan," imbuh Reni.