Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan memasuki tahun politik terdapat pihakyang sengaja menggoreng isu hilirisasi nikel.

Menurutnya terdapat pihak tertentu yang menggunakan pihak lain untuk menekan Indonesia terkait hilirisasi agar kembali membuka keran ekspor mineral yang sebelumnya telah dilarang.

"Ada udang di balik batu yang sengaja. Satu kelompok tentu memakai tangan orang lain untuk mem-pressure Indonesia agar ruang itu dibuka. Nah ini tahun politik soalnya, digoreng ini barang," ujar Bahlil dalam diskusi di Media Center Indonesia Maju, Senin ,11 Desember.

Bahlil mengatakan dirinya mempertanyakan sikap nasionalise pihak yang tidak menyetujui kebijakan hilirisasi mineral Indonesia.

"Kalau ada orang yang gak setuju dengan hilirisasi, saya mau tanya, coba cek, nasionalismenya sejauh mana itu orang? ada apa di balik itu?" lanjut Bahlil.

Di sisi lain, Bahlil mengakui jika masih bterdapat kekurangan dari kebijakan hilirisasi ini. Ia juga meminta masyarakat memaklumi hal tersbut karena kebijakan ini baru diberlakukan.

"Ini baru 4-5 tahun dalam rangka mewujudkan undang-undang. Yang namanya kita kaya bayi jatuh bangun biasa. Tapi Alhamdulillah kita ini jalan sekalipun ada kekurang kita cepat melakukan respon terhadap perbaikan," tuturnya.

Bahlil juga menegaskan jika pada pemerintahan selanjutnya harus meneruskan kebijakan hilirisasi ini karena dianggap bisa menuadi jalan Indonesia menuju Indonesia Emas.

"Siapaupn pemerintahannya, siapapun menterinya, mimpi saya hiliriasasi ini harus menajdi bagian penting yang harus dipegang sebagai pintu jalan menuju Indonesia emas," pungkas Bahlil.