Bank Danamon Catat Penetrasi Kartu Kredit Lebih Rendah Dibandingkan Paylater
Unsecured Business Head Bank Danamon, Tresia Sarumpaet. (Foto: Aris Nurjani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) terus berupaya untuk menawarkan solusi finansial kepada nasabah sesuai dengan kebutuhannya, salah satu produk finansial yang paling diminati Milenial dan Gen Z adalah e-wallet.

Unsecured Business Head Bank Danamon, Tresia Sarumpaet menyampaikan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020, sebanyak 53,81 persen dari penduduk Indonesia adalah Milenial dan Gen Z.

Tentunya generasi ini memiliki karakteristik dan preferensi yang berbeda dari generasi sebelumnya, termasuk dalam hal produk finansial.

Tresia menyampaikan hal ini menunjukkan perubahan perilaku transaksi nasabah yang cenderung sudah digitally savvy, yaitu mengutamakan kemudahan, kecepatan, dan keamanan dalam bertransaksi.

Sementara itu, produk finansial lain yang juga menarik perhatian milenial dan Gen Z adalah produk lending atau produk kredit, yaitu produk yang memberikan fasilitas pinjaman kepada nasabah.

Dalam hal ini, produk konvensional seperti kartu kredit masih memiliki penetrasi yang rendah terhadap kelompok milenial dan Gen Z dibandingkan Paylater.

Rinciannya, penetrasi kartu kredit mencapai 7,60 persen dan Paylater memiliki penetrasi mencapai 13,80 persen.

"Penetrasi produk yang cenderung baru seperti paylater memiliki penetrasi yang hampir dua kali lipat dibanding kartu kredit, yaitu 13,80 persen," kata Tresia dalam acara Journalist Class di Menara Bank Danamon, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember.

Menurut Tresia, bunga pinjaman Paylater jauh lebih tinggi dibandingkan kartu kredit. Di mana, nilai bunga Paylater mencapai 0,3 persen per hari.

Sementara bunga pinjaman kartu kredit sebesar 1,75 persen per bulan.

"Jadi, kalau fintech bunganya sekarang 0,3 persen per hari. Itu kalau di kali per bulan 30, kalau dikali per tahun ada 365 hari. Sementara bunga kartu kredit 1,75 persen per bulan," ucap Tresia.

Tresia menyampaikan tingginya minat generasi Milenial dan Gen Z karena akses pinjaman melalui Paylater lebih mudah jika dibandingkan dengan kartu kredit. Selain itu, proses pencairan dana pinjaman Paylater juga cepat.

"Ini juga membuat kenapa para anak muda jadi banyak yang menggunakan Paylater," Jelasnya.

Meski demikian, Tresia berharap generasi muda dapat lebih bijak dalam mengakses pinjaman Paylater yang tengah menjadi tren dan pinjaman yang diperoleh tidak menjadi beban finansial di masa depan.

"Dalam mengakses pinjaman apapun kita harus bijak dalam penggunaannya," pungkas Tresia.