YOGYAKARTA - Dalam jabatan struktural di Bank Indonesia, kepala atau pimpinannya disebut dengan gubernur. Posisi ini memiliki masa jabatan seperti presiden, yakni selama 5 tahun. Banyak yang menanyakan, mengapa pimpinan Bank Indonesia disebut gubernur?
Gubernur BI menjadi posisi paling tinggi di bank sentral Indonesia ini dan dibantu oleh deputi gubernur. Tugas gubernur BI secara umum yaitu membawa Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pengelolaan bidang moneter, stabilitas sistem keuangan, dan sistem pembayaran.
Saat ini jabatan gubernur BI dipegang oleh Perry Warjiyo untuk periode 2023-2028. Menarik untuk disimak mengapa pimpinan Bank Indonesia disebut gubernur dan tanggung jawabnya.
Mengapa Pimpinan Bank Indonesia Disebut Gubernur?
Sejarah mengenai penamaan jabatan paling tinggi dalam bank sentral negara berawal dari sistem di Inggris. Dulunya di Inggris, pimpinan bank sentral adalah dewan gubernur yang dipimpin oleh seorang gubernur.
Di lingkup kerajaan Inggris, seorang gubernur awalnya adalah pejabat yang diangkat oleh raja atau kabiner negeri Elizabeth tersebut untuk mengawasi koloni. Pada masa itu, seorang gubernur juga terkadang disebut sebagai kepala pemerintah kolonial.
Dalam kaitan bank sentral Inggris, para gubernur berpesan sebagai tim eksekutif tingkat atas Bank Dunia. Para gubernur menjalin kerja sama dengan komite kebijakan Bank Dunia guna mengawasi pemenuhan misi Bank Dunia.
Pada umumnya pimpinan bank sentral di seluruh dunia disebut sebagai gubernur. Istilah atau penamaan jabatan tersebut sebenarnya lebih berdasarkan pada kebiasaan. Nama gubernur sebagai posisi tertinggi BI juga tidak terikat pada sifat Bank Indonesia yang independen atau bebas dari campur tangan pemerintah.
Sejarah Bank Indonesia
Berdasarkan situs resmi bi.go.id, sejarah Bank Indonesia dimulai pada tahun 1951 ketika muncul desakan kuat untuk mendirikan bank sentral sebagai wujud kedaulatan ekonomi Republik Indonesia.
Pemerintah RI kemudian memutuskan melakukan pembentukan panitia nasionalisasi De Javasche Bank (DJB). Proses nasionalisasi dilakukan lewat pembelian saham DJB oleh pemerintah. Besaran saham yang dibeli mencapai 97 persen.
Pada tanggal 1 Juli 1953, pemerintah RI menerbitkan UU No. 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia yang menggantikan DJB Wet tahun 1922. Sejak itu BI resmi berdiri sebagai Bank Sentral Republik Indonesia.
Di masa ini dulunya terdapat Dewan Moneter (DM) yang memiliki tugas untuk menetapkan kebijakan moneter. DM diketuai Menteri Keuangan dengan anggota Gubernur BI dan Menteri perdagangan. Selanjutnya, BI bertugas dalam penyelenggaraan kebijakan moneter yang sudah ditetapkan oleh DM.
Profil Gubernur BI Perry Warjiyo
Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada 25 Februari 1959. Perry memiliki latar belakang pendidikan di bidang ekonomi. Dirinya menempuh studi di Fakultas Ekonomi di Universitash Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 1982.
Setelah itu, Perry Warjiyo melanjutkan jenjang magister di Iowa State University. Perry meraih gelar Master pada tahun 1989 dan gelar Ph.D (untuk bidang ekonomi moneter dan internasional) tahun 1991 dari universitas yang sama.
BACA JUGA:
Perry Warjiyo dikenal sebagai ahli di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, transforasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, isu-isu internasional, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur.
Selain memiliki karier yang mentereng di Bank Indonesia, Perry Warjiyo juga pernah menjadi dosen Pasca Sarjana di Universitas Indonesia untuk bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional.
Demikianlah jawaban mengapa pimpinan Bank Indonesia disebut gubernur. Jabatan gubernur BI saat ini diemban oleh Perry Warjiyo. Perry menjabat sebagai gubernur BI untuk periode 2018-2023 dan kembali ditetapkan gubernur untuk periode 2018-2023.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.