DENPASAR - Perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia sudah dipastikan batal, tapi Gubernur Bali Wayan Koster meminta warga Bali berdoa bersama untuk FIFA.
"Saya mengajak masyarakat Bali untuk mendoakan bersama agar FIFA tergerak hatinya untuk tetap berlaku adil dengan mencoret tim Israel dalam kejuaraan dunia FIFA U-20, sama dengan sikapnya ketika mencoret tim Rusia dalam kejuaraan dunia FIFA Tahun 2022 di Qatar," ujar Koster dalam pernyataan tertulis, Kamis, 30 Maret.
Koster mengatakan penolakan kehadiran Timnas Israel bertanding di Bali pada Piala Dunia U-20 merupakan tanggungjawabnya. Koster berbicara UUD 1945 soal penolakan penjajahan hingga prinsip Bung Karno.
Urusan keamanan juga jadi pertimbangan. Koster mengaku mencermati pro-kontra kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang dikhawatirkan berpotensi mengganggu keamanan Pulau Dewata.
"Yang saya pertanggungjawabkan secara niskala-sakala, karena didasarkan pada hal yang prinsip terkait kemanusiaan, sejarah dan tanggung jawab pergaulan antarbangsa, dan aspirasi masyarakat ke FIFA," sambungnya.
BACA JUGA:
Keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dianggap Koster menjadi pelajaran yang
sangat penting dalam membangun kesadaran sepak bola Indonesia harus dibangun sebagai bagian supremasi Indonesia.
"Sebagai pecinta bola, saya sebagai Gubernur Bali sesungguhnya sangat mengharapkan kejuaraan Dunia FIFA U-20 juga dilaksanakan di Bali, namun event ini tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan Bung Karno," ujarnya.