JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada hari Rabu 22 November 2023 diperkirakan akan kembali menguat tipis ditopang kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2023 membaik di tengah meningkatnya ketidakpastian di perekonomian global.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa 21 November, Kurs rupiah spot menguat tipis 0,03 persen ke Rp15.440 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor melemah 0,11 persen secara harian ke level harga Rp15.436 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan membaiknya sentimen risiko dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga.
Hal ini terjadi ketika imbal hasil obligasi AS telah jatuh ke level terendah dalam dua bulan, yang mengindikasikan potensi pergeseran arah kebijakan moneter.
"Rilis risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) sebelum Thanksgiving diperkirakan akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai pendekatan bank sentral menyusul laporan terbaru yang menunjukkan penurunan tekanan inflasi," Jelasnya dalam keterangan resminya Rabu 22 November.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2023 membaik di tengah meningkatnya ketidakpastian di perekonomian global.
NPI pada kuartal III 2023 menunjukkan perbaikan signifikan dengan mencatat defisit 1,5 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar 7,4 miliar dolar AS.
Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik.
Adapun devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar 134,9 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid. Pada kuartal III 2023, transaksi berjalan mencatat defisit 0,9 miliar dolar AS atau setara 0,2 persen dari PDB, jauh menurun dibandingkan dengan defisit US$ 2,2 miliar dolar AS atau setara 0,6 persen dari PDB pada kuartal sebelumnya.
Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.
BACA JUGA:
Bank Indonesia menilai kinerja NPI kuartal III 2023 yang baik mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Rabu 22 November dalam rentang harga Rp15.410- Rp15.490 per dolar AS.