Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sampai saat ini belum ada realisasi investasi asing di Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membantah tidak ada investasi asing di Ibu Kota Nusantara alias IKN. OIKN mengklaim investor dari luar negeri juga bakal berinvestasi di ibu kota baru ini.

Pemerintah pun tidak tinggal diam. Yang terbaru, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meyakinkan investor Amerika Serikat (AS) untuk menanamkan modalnya di Ibu Kota Negara (IKN), karena daerah ini akan menjadi super hub yang dilengkapi kawasan industri dan jalur perdagangan strategis.

Hal ini disampaikan Mendag saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-AS dengan tema "Peluang Perdagangan dan Investasi di IKN" di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, AS, pada Senin 20 November.

"Pembangunan IKN ini merupakan proyek besar yang membutuhkan investasi dan kolaborasi berbagai pihak. Investasi swasta sangat terbuka lebar di berbagai sektor, termasuk sektor pendukung perdagangan seperti infrastruktur, transportasi, dan logistik," ujar Mendag melalui keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Selasa 21 November.

Mendag meyakinkan para investor agar tidak ragu dalam menjajaki peluang perdagangan dan investasi di Indonesia sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu.

Pada triwulan III 2023 ekonomi Indonesia tumbuh 4,94 persen secara tahunan (YoY) dengan inflasi tetap terjaga 2,28 persen pada September 2023.

Lebih lanjut, investasi yang hadir di IKN juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi semua orang, termasuk UMKM Indonesia.

"Kementerian Perdagangan juga akan bekerja secara berkesinambungan bersama Otorita IKN dan seluruh instansi terkait, dalam menciptakan Ibu Kota Negara Nusantara yang berasaskan pada pemerataan ekonomi, dan memanfaatkan IKN dalam mewujudkan sektor perdagangan yang lebih kuat dan transformatif," kata Mendag.

Data realisasi investasi Indonesia hingga September 2023 mencapai Rp374,4 triliun dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 516.467 tenaga kerja pada kuartal ketiga tahun 2023.

Lima sektor utama dalam realisasi investasi Indonesia mencakup sektor manufaktur, industri farmasi dan kimia, pertambangan, industri kertas dan pengolahan, dan transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi.

Sektor swasta AS selama ini juga banyak melakukan investasi di Indonesia, khususnya pada bidang pertambangan, mesin, dan farmasi. Pada tahun 2022, realisasi investasi AS di Indonesia mencapai 3 miliar dolar AS dan termasuk dalam 5 besar negara asal investasi di Indonesia.