JAKARTA - Industri kemasan nasional diproyeksikan tumbuh sekitar 4-6 persen sampai akhir 2023 ini.
Direktur Pengembangan Bisnis Indonesian Packaging Federation (IPF) Ariana Susanti menyebut, pertumbuhan itu didukung dengan peningkatan dari penggunaan kemasan, khususnya di sektor makanan dan minuman.
"Kemasan diproyeksikan akan tumbuh 4-6 persen karena kami tumbuh seiring dengan industri penggunaannya, dalam hal ini adalah industri makanan dan minuman yang terbesar," ujar Ariana dalam Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 15 November.
Sebagai contoh, Ariana menyebut keberadaan plastik sangat krusial untuk packaging barang hingga makanan dan minuman agar tetap higienis.
Dia pun memproyeksikan bahwa omzet industri plastik telah menembus angka Rp116 triliun.
BACA JUGA:
"Sektor ini (industri plastik) tumbuh karena perubahan gaya hidup, adanya e-commerce, adanya orang ingin gaya hidup sehat, termasuk soal keberlanjutan (sustainability). Itu isu yang sangat kuat saat ini," kata Ariana.
Meski begitu, Ariana juga mengingatkan terkait dengan permasalahan limbah yang dihasilkan oleh industri plastik. Menurut dia, permasalahan tersebut harus menjadi perhatian bersama.
"Memang plastik menjadi yang terbesar, tapi itu juga bermasalah dalam limbahnya karena sekali pakai dibuang sembarangan. Jangan sampai ke laut, itu yang menjadi kekhawatiran (concern) bagi kami seluruh stakeholder, baik dari pemerintah, masyarakat, para NGO, maupun dari industrinya itu sendiri," imbuhnya.