YOGYAKARTA – Jika Anda berencana investasi dengan membeli saham sebuah perusahaan, cobalah untuk memilih berdasarkan kinerja perdagangannya. Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan adalah saham yang diukur berdasarkan tinggi atau rendahnya kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan yang berkaitan pula tinggi-rendahnya nilai saham di pasar modal.
Kinerja perdagangan biasanya ikut menentukan seberapa besar keuntungan yang akan didapatkan oleh investor saham. Oleh karenanya wajar jika investor yang menginginkan keuntungan besar lebih memilih saham berdasarkan kinerja perdagangan perusahaan di pasar modal.
Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan
Ada lima jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan. Masing-masing memiliki kriteria yang bisa jadi bahan pertimbangan calon investor. Kelima jenis tersebut adalah sebagai berikut.
- Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah saham perusahaan besar yang telah teruji. Biasanya perusahaan sudah memiliki kinerja yang stabil, bahkan keuntungan yang bisa diberikan pun tidak perlu diragukan lagi. Jenis saham ini banyak diminati oleh investor karena menjanjikan keuntungan yang besar sekaligus stabil.
Saham blue chip biasanya dari perusahaan BUMN atau perusahaan swasta yang usianya sudah cukup lama dalam menjalankan usahanya. Contoh saham blue chip adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Dengan kode emiten BBRI, atau saham PT Unilever Indonesia Tbk. dengan kode UNVR.
- Saham Income
Sederhananya, saham income adalah saham dari perusahaan yang punya kekuatan kas yang kuat serta mampu memberikan dividen rutin dengan angka yang cukup tinggi dibanding dividen lain. Seperti namanya, jenis saham ini mampu memberikan keuntungan dividen kepada investornya secara rutin.
Contoh saham income adalah perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan kode emiten INDF, PT Bank Central Asia Tbk dengan kode eminten BBCA. Selain itu ada perusahaan di bidang tambang yakni PT Adaro Energy Tbk dengan kode emiten ADRO.
- Saham Growth
Growth stocks adalah saham dari perusahaan yang mampu menghasilkan pendapatan yang besar, namun mereka lebih memilih untuk menginvestasikan keuntungan yang didapatkan ke bisnis lain. Kondisi itu menjadikan perusahaan jarang membagikan dividen kepada investor mereka. Perusahaan akan terus melakukan ekspansi bisnis demi memperkuat bisnis mereka demi kenaikan laba di masa depan.
Sebagai contoh, perusahaan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dengan kode emiten TKIM masih berusaha melakukan pengembangan bisnis. Investor bisa memilih saham jenis ini dengan melihat indeks IDX Growth 30 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia.
- Saham Speculative
Seperti namanya, saham ini berasal dari perusahaan yang punya potensi mendapatkan keuntungan besar namun masih bersifat fluktuatif. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, misalnya perusahaan start-up yang kerap melakukan perubahan manajemen atau perusahaan dengan produk dan layanan baru sehingga masih butuh waktu untuk mencari pasar.
BACA JUGA:
Contoh saham speculative adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dengan kode eminten GOTO. Perusahaan sendiri masih terus melakukan upaya pengembangan bisnis.
- Saham Counter Cyclical
Saham counter cyclical merujuk pada saham perusahaan yang bekerja di industri atau sektor tertentu dengan kinerja keuangan terbalik dengan kondisi ekonomi keseluruhan. Harga saham jenis ini bisa bergerak secara berlawanan dengan tren ekonomi. Saat ekonomi lesu atau mengalami resesi, saham jenis ini justru naik.
Contoh saham counter cyclical misalnya perusahaan di bidang kesehatan. Saat pandemi COVID-19, ekonomi global akan lesu. Namun perusahaan bidang kesehatan justru berhasil membukukan keuntungan yang lumayan tinggi.
Itulah informasi terkait jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.