Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagaklistrikan bersama dengan PT PLN (Persero) tengah menggarap revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 dan dalam tahap pembahasan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Direktur Jenderal Keteagalistrikan (Gatrik) Jisman P Hutajulu memaparkan, pembahasan RUKN dan RUPTL dipastikan hampir rampung dan selaras dengan strategi jangka panjang ketenagalistrikan RI.

"Sudah ada pembahasan dengan RUPTL, ternyata in line bahkan ada istilah selaras dan waras,” ujar Jisman dalam paparannya pada Pembukaan Pameran Hari Listrik Nasional ke-78 di ICE BSD City, Selasa, 14 November.

Jisman menambahkan, kebutuhan tenaga listrik tahun 2024 hingga 2060 diperkirakan akan tumbuh rata-rata dikisaran 3,6 sampai 4,2 persen per tahun.

"Proyeksi kebutuhan tenaga listrik tersebut akan menentukan besaran kebutuhan tambahan pembangkit dan infrastruktur penyediaan tenaga listrik lainnya serta besaran emisi CO2," lanjut Jisman.

Jisman juga memproyeksikan konsumsi listrik per kapita pada 2060 mencapai 4000 kilowatt hour (kWh) pada skenario rendah, 5000 kWh untuk skenario tinggi dan 4500 kwh untuk skenario moderat.

Permintaan listrik di 2060 juga diproyeksikan akan didominasi oleh sektor industri sebesar 47 persen, dilanjutkan dengan sektor rumah tangga sebesar 21 persen, sektor bisnis 15 persen, kendaraan listrik 7 persen dan fasilitas produksi hidrogen hijau untuk sektor industri dan transportasi sebesar 4 persen.

Jisman menambahkan, proyeksi permintaan atas tenaga listrik ini juga telah memperhitungkan kebutuhan listrik di Kawasan Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), smelter, Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), dan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).

Lebhih jauh Jisman memaparkan, pada 2060 sebanyak 88 persen produksi listrik diperkirakan berasal dari EBT dengan perincian 23 persen dari energi baru dan 65 persen dari energi terbarukan.

"Produsen energi masa depan akan didominasi berbagai sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, laut, tenaga air, bioenergi, panas bumi, amonia dan hidrogen," pungkas Jisman.