JAKARTA - Akses jembatan menjadi sangat penting bagi masyarakat pedalaman yang harus mempertaruhkan nyawa ketika menyeberangi sungai besar.
Banyak warga maupun anak sekolah yang harus berjibaku dengan derasnya arus sungai dengan resiko hanyut akibat tarikan air yang kuat hanya demi bekerja ataupun menuntut ilmu. Salah satunya adalah masyarakat di pedalaman wilayah Sumatera yang setiap harinya masih harus berjuang dan berkorban demi bisa menyeberangi sungai karena tidak memiliki akses jembatan.
Misalnya seperti warga di Kelurahan Muara Kulam, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan.
Disana sehari-harinya ada sekitar 300 warga yang harus melawan derasnya sungai selebar 50 meter, termasuk anak-anak yang berangkat sekolah.
Bahkan sekolah terpaksa harus diliburkan jika aliran sungai sedang deras-derasnya. Hal ini tentunya untuk mewaspadai dan mencegah anak-anak hanyut ketika hendak berangkat sekolah.
Mendasar dari fakta tersebut, Program Jembatan Pelosok Negeri yang diinisiasi oleh Yayasan Sahabat Pedalaman sejak bulan Maret 2021, mendapatkan penghargaan dari Bupati Musi Rawas Utara, H. Devi Suhartoni.
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian acara peresmian jembatan yang dilaksanakan pada Kamis, 19 Oktober 2023 di SDN 2 Muara Kulam, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.
Piagam penghargaan tersebut diberikan kepada Wafiq Zuhair Muhammad selaku Direktur Yayasan Sahabat Pedalaman.
Jembatan yang dibangun diketahui adalah jembatan gantung dengan teknik tambatan lunak yang menghubungkan dua daerah.
Pembangunan tiga jembatan gantung tersebut berada di tiga lokasi berbeda antara lain Sungai Cinau, Karang Pinggan, dan Batu Tulis di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.
Jembatan pertama di Sungai Cinau selesai dibangun pada Februari 2022. Sementara jembatan Karang Pinggan dan Batu Tulis selesai dibangun pada Agustus 2023.
Wafiq Zuhair Muhammad selaku Direktur Yayasan Sahabat Pedalaman menuturkan bahwa program Jembatan Pelosok Negeri ini bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan infrastruktur yang terbatas di wilayah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).
BACA JUGA:
"Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara yang telah mendukung penuh program ini. Penghargaan ini menjadi semangat kami untuk membangun jembatan-jembatan lainnya di pelosok Indonesia,” kata Wafiq Zuhair Muhammad, Direktur Sahabat Pedalaman.
Warga setempat turut bersukacita dengan adanya pembangunan jembatan di dusun mereka. Pasalnya sebelum jembatan dibangun, warga terpaksa menyeberangi sungai dengan cara berenang atau naik rakit bambu sederhana.
Kemudian dengan dibangunnya jembatan tersebut, warga kini dapat menyeberangi sungai dengan lebih aman, nyaman, dan lebih cepat.