JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sebagai salah satu BUMN konstruksi dan investasi melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek BSI (Bank Syariah Indonesia) Tower, Kamis 9 November.
Grondbreaking ini dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir beserta jajaran, Direktur Utama PT PP Novel Arsyad beserta jajaran, Direktur Utama BSI Hery Gunardi beserta jajaran, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi, dan beberapa Direktur Bank Himbara.
BSI Tower memiliki lokasi strategis yang berada tidak jauh dari Monumen Nasional (Monas). Terlebih, lokasi BSI Tower juga bersebelahan dengan Menara Danareksa yang keduanya merupakan gedung perkantoran yang dibangun oleh PTPP. Erick Thohir menyebut bahwa wilayah Monas merupakan kawasan hijau yang juga merupakan kawasan bisnis dan investasi.
Gedung Menara Danareksa dan BSI Tower nantinya akan menjadi salah satu icon baru di dekat kawasan Monas.
"Kawasan monas akan menjadi salah satu city center tempat pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan, kita awali dengan membangun dua gedung kembar yaitu Menara Danareksa dan BSI Tower dimana nantinya akan menjadi financial centre," kata Erick.
Dirut PTPP Novel Arsyad menyebut bahwa proyek dengan nilai investasi Rp1,1 triliun ini dibangun dengan Skema Build, Operate & Transfer (BOT) antara PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) Tbk yang merupakan wujud nyata sinergi BUMN yang solid dan berkelanjutan.
BSI Tower mengusung konsep green building sertifikasi Gold. BSI Tower akan memiliki 22 lantai area kantor, 1 Ballroom, 1 lantai basement, dan 9 lantai Podium parkir. Bangunan ini juga akan dilengkapi dengan stasiun pengisian kendaraan listrik, lift dengan sistem kontrol destinasi, pengawasan dan control Security & CCTV 24 Jam pada area publik, serta kapasitas parkir sepeda, mobil, dan motor yang memadai demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna Gedung.
"Hari ini bersama-sama kita akan memulai sejarah baru dari Bank Syariah Indonesia dengan prosesi groundbreaking sebagai tanda awal dimulainya sebuah kolaborasi luar biasa dalam pembangunan BSI Tower. Proyek ini dibangun dengan waktu 18 Bulan dengan menggunakan teknologi konstruksi seperti penggunaan sistem bored pile dengan dry boring, dan design yang menggunakan Building Information Modelling (BIM),” kata Direktur Utama PT PP Novel Arsyad.
Selanjutnya pada implementasi teknologi terkini dan ramah lingkungan, BSI Tower akan dilengkapi dengan panel surya pada rooftop, penggunaan Building Automation System sebagai perangkat hemat energi, serta menggunakan desain kaca fasad DGU (Double Glass Unit) dengan rongga udara diantara kaca ganda yang mampu mereduksi panas matahari.
Demi mewujudkan Kompleks Financial Center yang terintegrasi secara seamless dengan Kementerian BUMN, nantinya BSI Tower ini akan dilengkapi connecting bridge yang menghubungkan Menara Danareksa dengan BSI Tower.
BACA JUGA:
Novel menyebutkan bahwa dalam pengerjaan proyek, PTPP berkomitmen dengan mengirimkan tim terbaik agar Pembangunan BSI Tower ini dapat selesai dengan kualitas terbaik, tepat waktu, zero accident serta tetap memperhatikan lingkungan sekitar.
"Bagi kami kepercayaan yang diberikan untuk melakukan Pembangunan dan pengembangan BSI Tower ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri, di mana nantinya PTPP turut serta berpartisipasi dan berkontribusi dalam kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Untuk itu kami tentunya akan menjaga dan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya," jelas Novel.
Terakhir, pihaknya mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak, terutama dari Bank Syariah Indonesia serta para stakeholder demi kelancaran pembangunan proyek BSI Tower ini.
"Semoga sinergi yang terjalin ini mampu mewujudkan keberkahan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia," kata Novel.