Ini Deretan Proyek Garapan PTPP di Seluruh Penjuru Nusantara, Hotel Indonesia Salah Satunya
Bangunan awal Hotel Indonesia di Jakarta. (Foto: PTPP)

Bagikan:

JAKARTA - Siapa yang sering melewati Hotel Indonesia di pusat kota Jakarta? Bangunan megah yang diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno untuk menyambut Asian Games IV tahun 1962 itu masih tetap kokoh hingga saat ini.

Adapun di balik kokohnya Hotel Indonesia adalah, PT PP (Persero) Tbk (PTPP). Ya, perusahaan konstruksi pelat merah itu adalah BUMN yang berperan besar dalam pembangunan hotel 14 lantai dan memiliki 427 kamar tersebut.

Hotel Indonesia merupakan pembangunan proyek gedung tinggi (high rise building) pertama di Indonesia yang dikerjakan oleh PTPP pada tahun 1960. Hotel ini juga merupakan hotel bintang 5 pertama yang dibangun di Jakarta

Namun karya monumental PTPP tidak hanya itu. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1953 ini mempunyai beberapa karya bangunan yang sudah terdengar familiar di telinga masyarakat Indonesia.

Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis 13 Agustus mengatakan, pihaknya akan terus berkarya dengan dukungan tenaga-tenaga ahli di bidang konstruksi. Selain itu, sampai saat ini PTPP terus mengembangkan sinergi dalam lini bisnis dan kelompok usahanya guna menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi perusahaan.

Adapun karya-karya monumental yang berhasil dibangun oleh PTPP sampai dengan saat ini selain Hotel Indonesia adalah Jembatan Balerang di Batam, Terminal Peti Kemas Kalibaru di Jakarta, PLTG Gorontalo di Sulawesi, Kementerian PUPR di Jakarta, Singapore Embassy di Jakarta, Austria Embassy di Jakarta, Jembatan Youtefa di Papua, Yogyakarta International Airport di Jawa Tengah, Stadion Papua Bangkit di Papua, dan RSUD Jayapura di Papua.

Jembatan Barelang berlokasi di Kepulauan Riau ini merupakan cable stayed pertama di Indonesia yang dibangun PTPP dengan menghubungkan enam pulau. Sampai saat ini, Jembatan Barelang dijadikan sebagai ikon kota Batam yang populer, terutama bagi masyarakat Kepulauan Riau.

Jembatan ini merupakan pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa adanya campur tangan dari tenaga ahli luar negeri.

Di tahun 2012, PTPP berhasil memenangkan tender mega proyek terbesar pada saat itu, yaitu pembangunan proyek Terminal Peti Kemas Kalibaru (New Priok) yang berlokasi di Jakarta. Proyek pelabuhan ikonik ini dibangun secara bertahap untuk meningkatkan kapasitas dan mengantisipasi pertumbuhan arus peti kemas dan kargo di Pelabuhan Tanjung Priok.

Di samping itu, PTPP merupakan pionir di bidang Green Construction, di mana perseroan berhasil membangun Kedutaan Besar Singapura dengan menerapkan Green Building. Gedung yang terdiri dari enam lantai dan satu basement tersebut merupakan bangunan pertama yang menerapkan Green Building di Indonesia dan memiliki sertifikat dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Sukses dalam membangun Kedutaan Besar Singapura yang berkonsep green building, PTPP mengerjakan kembali proyek pembangunan Kedutaan Besar Austria di Jakarta. Proyek green building ini menerapkan konsep teknologi tinggi pada bangunannya di mana menerapkan in the concrete core temperature control, air tight system dan the golden foam insulation system.

Masih mengusung konsep pembangunan ramah lingkungan atau green building, PTPP dipercaya oleh Kementerian PUPR untuk membangun Gedung Utama Kementerian PUPR di Jakarta. Gedung tersebut merupakan bangunan milik Pemerintah pertama yang mengantongi sertifikat Platinum Greenship.

Gedung Utama Kementerian PUPR menggunakan konsep green building dengan estimasi mampu menghemat listrik hingga 44 persen dan menghemat pemakaian air dengan estimasi 81 persen. Desain bangunan tersebut mengandalkan penerangan alami dan menggunakan sensor otomatis untuk memadamkan lampu.

Pembangunan proyek Jembatan Youtefa (dahulu bernama Holtekamp) yang berlokasi di Jayapura ini dikerjakan dengan metode stand lifting (full span) di mana metode tersebut pertama kali dilakukan di Indonesia.

Karya monumental yang dilahirkan oleh PTPP tidak berhenti sampai di situ saja. PTPP  berhasil menyelesaikan pembangunan bandara baru tercepat, yaitu Yogyakarta International Airport. Perseroan menerapkan aplikasi Building Information Modelling (BIM) selama masa konstruksi.

Dari sisi pembangunan airside, pelaksanaan pembangunan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat dalam waktu delapan bulan. Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memberikan testimoni dalam kunjungannya ke proyek Yogyakarta International Airport.

"Ini adalah pekerjaan pembangunan airport yang paling cepat di Indonesia mungkin bisa di dunia," ujar Presiden Joko Widodo.

Pembangunan proyek bandara ini dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli muda yang berpengalaman di bidangnya sehingga dapat menghasilkan kualitas terbaik.

Masih dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli muda, PTPP juga berhasil membangun proyek Stadion Utama Papua Bangkit yang diklaim menjadi stadion termegah di Indonesia kedua setelah Stadion GBK. Stadion tersebut dibangun dalam rangka menyambut event olahraga terbesar di Indonesia, yaitu penyelenggaraan PON XX tahun 2020 di Papua.

Dengan memiliki kapasitas 40.000 penonton, Stadion Utama Papua Bangkit menjadi stadion termegah pertama di Kawasan Indonesia Timur. Stadion yang terletak di Kabupaten Jayapura ini mememiliki keunggulan dari stadion lain dimana salah satunya memiliki LED Score Board (papan skor) sebanyak dua buah dengan ukuran 11,52 x 6,72 meter yang terletak di tribun utara dan tribun selatan dengan resolusi 10.000 pixel per meter per segi.

Kualitas LED Score Board ini biasa dipakai untuk event olahraga sebesar Olimpiade. Saat ini, stadion Papua Bangkit telah menjadi kebanggan warga Papua.

Selain itu, PTPP juga sukses mengerjakan PLTG 100 MW Gorontalo dengan jadwal yang lebih cepat dari yang ditargetkan. Pembangunan proyek ini merupakan proyek pertama program 35.000 MW yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sehingga pembangkit ini menjadi perhatian banyak pihak.

Proyek ini merupakan proyek yang dikerjakan dengan jadwal yang ketat dikarenakan kebutuhan pasokan listrik yang mendesak dia area Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Masih banyak sederetan proyek monumental yang berhasil diciptakan oleh PTPP. Sampai saat ini PTPP masih dipercaya oleh owner (baik pemerintah, swasta, BUMN) untuk mengerjakan proyek-proyek berskala besar dan monumental lainnya.