JAKARTA - PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebanyak-banyaknya 334,2 juta saham baru. Berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham RGAS mengalami total kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 20 kali.
Adapun, RGAS menjadi emiten ke-899 di BEI yang resmi mencatatkan saham perdananya melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 334,2 juta saham baru bernominal Rp40 per lembar atau 22,9 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perseroan telah melakukan penawaran awal dalam rentang harga Rp115 hingga Rp122 per lembar mulai tanggal 16-18 Oktober 2023. Sehingga nilai IPO ini mencapai Rp38,433 miliar hingga Rp40,772 miliar.
Direktur Utama PT Kian Santang Muliatama Tbk Edy Nurhamid Amin menjelaskan aksi korporasi yang dilakukan kali ini merupakan tonggak sejarah penting bagi perseroan dalam meningkatkan kinerja serta menjaga tata kelola perusahaan.
Edy berharap ke depannya bisa dapat jauh lebih baik. Hal ini juga tercermin dari respon dan antusiasme para investor terhadap saham perseroan yang sangat positif.
“Alhamdulillah pada hari ini Rabu 8 November 2023, PT Kian Santang Muliatama Tbk telah menciptakan sejarah baru dengan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan berdasarkan data penawaran umum yang diterima, kami telah mengalami oversubscribe atau kelebihan permintaan sebanyak 20x,“ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu, 8 November.
Edy menambahkan, usai mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia akan lebih ekspansif dalam membantu pemerintah untuk melalukan pembangunan jaringan gas di Indonesia. Pasalnya, saat ini target pemerintah untuk membangun jaringan gas (Jargas) masih sangat kecil.
“Kami ingin berkontribusi membantu pemerintah dalam mewujudkan target pembangunan jaringan gas (Jargas) tersebut. Apalagi, kami telah memiliki beragam produk yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk pembangunan Jargas," tambahnya.
Di sisi lain, Edy menyampaikan akan selalu mengedepankan penggunaan produk-produk dalam negeri untuk pelaksanaan di setiap penanganan proyek yang selama ini dilakukan.
Selain itu, Perseroan telah menerapkan kebijakan manajemen mutu yang telah terakreditasi dari lembaga internasional.
“Beberapa produk unggulan Perseroan telah memiliki kandungan lokal, TKDN lebih dari 92% dan termasuk tertinggi dibandingkan para pesaing dengan kategori produk sejenis", tutupnya.
Dalam aksi korporasi kali ini, management RGAS menunjuk Erdikha Elit Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek. Selain itu, perseroan memberikan secara gratis 200,52 juta waran seri I kepada pemodal yang tercantum pada masa penjatahan yakni pada tanggal 3 November 2023.
Selain itu, RGAS juga berhasil masuk ke dalam kategori Indeks Syariah yang ada di Bursa Efek Indonesia.
BACA JUGA:
Adapun, setiap pemegang 5 saham baru akan mendapat 3 waran seri I, setiap pemegang 1 waran dapat menebusnya menjadi 1 saham perseroan dengan harga pelaksanaan Rp210 per helai mulai tanggal 7 Mei – 6 November 2024.
Edy menjelaskan, perseroan akan menggunakan Rp14,6 miliar dana hasil IPO untuk pembelian 99 persen saham PT Kian Santang, salah satu pemegang saham pendiri perseroan.
Selanjutnya, sekitar Rp6,3 miliar untuk membeli 99 persen saham PT Karya Instrumindo. Berikutnya, Rp9,63 miliar untuk membeli merek Ergas dan Kians. Sedangkan sisanya, untuk modal kerja perseroan, seperti gaji hingga pembelian barang.