RMKE Pastikan Peningkatan Harga Minyak Dunia Tak Pengaruhi Penjualan Batu Bara
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) telah menyiapkan strategi dalam menghadapi peningkatan harga minyak dunia.

Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra menjelaskan, jika pendapatan perusahaan berasal dari penjualan dan jasa angkut batu bara.

Menurutnya, dari segi penjualan batu bara tidak terpengaruh peningkatan harga minyak, namun dari sisi jasa angkut akan terimbas kenaikan minyak.

"Kalau penjualan batu bara tidak terlalu terdampak pada kenaikan harga minyak secara signifikan," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Kamis, 2 November.

Untuk itu, kata dia, RMKE telah mencantumkan hal tersebut dalam klausul kontra yang apabila terdapat kenaikan harga bahan bakar, penyesuaian harga tersebut akan dibebankan kepada pengguna jasa.

"Di klausul kontrak kami, kami ada fuel adjustment, yang mana apabila harga minyak naik melewati angka tertentu, fuel adjustment ini akan kita pass through ke customer. Demikian pula kalau misalnya harga minyak turun cukup banyak, otomatis di harga jasa kami juga ada diskon," beber Vincent.

Dengan strategi ini, Vincent mengungkapkan margin jasa RMKE berjalan stabil.

Ia juga menyampaikan kinerja Perseroan hingga 30 September 2023 masih menegaskan perseroan merupakan perusahaan yang kompeten di bidang jasa logistik batu bara terintegrasi dengan margin laba yang berasal dari segmen jasa dan segmen penjualan batu bara masing-masing sebesar 41,7 persen dan 14,4 persen hingga September 2023.

“Kami yakin tren ini akan terus berlanjut dengan kontribusi laba yang lebih besar dari segmen jasa batu bara seperti kinerja Perseroan pada masa sebelumnya," ujar Vincent.

Meski di tengah normalisasi harga batu bara, sambung Vincent, RMKE masih dapat mencetak kinerja operasional dan finansial yang terus bertumbuh dan secara rata-rata telah mencapai 64 persen target tahun 2023.

"Manajemen masih melihat prospek yang jauh lebih baik di kuartal terakhir tahun ini dengan cuaca yang lebih mendukung, kondisi geopolitik yang tidak pasti saat ini, musim dingin pada akhir tahun serta harga batu bara yang cenderung stabil,” pungkasnya.