RMK Energy Tingkatkan Teknologi untuk Kendalikan Dampak Debu Batu Bara
Sprinkle Big Gun pada lokasi stockpile untuk menyemprotkan coal dust suppressant chemical (bahan kimia untuk mengurangi efek debu). (Foto: Dok. RMKE)

Bagikan:

JAKARTA - PT RMK Energy Tbk berupaya mengendalikan dampak debu batu bara di area operasional RMKE dengan mengimplementasikan teknologi baru pada seluruh lini operasionalnya.

Langkah yang dilakukan RMKE adalah dengan penambahan sprinkler big gun dan water sprayer pada lokasi stockpile, scrapper, dan conveyor belt untuk menyemprot coal dust suppressant chemical (bahan kimia untuk mengurangi efek debu) pada seluruh lini kegiatan operasional RMKE di Musi 2.

Selain menyemprot coal dust suppressant chemical, penambahan water canon dan frekuensi penyiraman jalan dengan water truck juga dilakukan untuk mengurangi polusi debu.

Direktur Operasional RMKE William Saputra mengatakan, dalam waktu dekat ini, Perseroan juga berencana menambahkan teknologi telescopic chute yang dipasang pada area conveyor belt untuk mengurangi dampak polusi debu saat loading ke tongkang.

Saat ini Perseroan masih menggunakan sejenis selubung untuk proteksi debu pada saat operasional loading batubara ke tongkang berjalan.

"Perseroan juga selalu melaksanakan pemantauan secara berkala untuk lebih menjaga kualitas baku mutu air limbah senantiasa di bawah ambang batas (normal)," ujar William dalam keterangannya kepada media, Selasa 3 Oktober.

Adapun, kata dia, segala upaya perbaikan yang sedang dilakukan Perseroan tersebut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Selatan, serta hasil kajian dari tenaga ahli dan konsultan Perusahaan.

"Perseroan sedang ber-progress untuk memastikan semua rekomendasi yang diberikan oleh KLHK dan DLH segera dapat terpenuhi. Perseroan sedang bekerja sama dengan berbagai pihak agar permasalahan debu dapat segera terselesaikan melalui modifikasi teknologi maupun infrastruktur yang akan segera diimplementasikan secara menyeluruh," beber William.

Meskipun masih ada sebagian alat yang sedang dalam masa pemesanan karena harus didatangkan dari luar negeri, kata dia, namun beberapa perbaikan seperti optimalisasi water truck dan water sprayer sudah beroperasi sehingga secara signifikan dapat mengurangi debu batubara yang terbawa angin.

“Tak hanya Perseroan, kami juga berharap seluruh entitas yang beroperasi di sepanjang sungai Musi dapat bersama-sama melakukan upaya yang sama untuk dapat mengendalikan pencemaran udara dengan penerapan good mining practice pada operasional bisnisnya," pungkas William.