Bagikan:

JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) menargetkan peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 3,5 juta metrik ton (MT) pada tahun 2024.

Target ini terbilang cukup agresif mengingat volume penjualan batu bara pada tahun 2023 hanya sebesar 2,4 juta MT turun 5,4 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

“Pada tahun 2024, Manajemen lebih optimistis dengan tuntasnya kendala operasional dengan pemenuhan sanksi administrasi ke regulator dan RMKE siap fokus pada aktivitas operasional ke depannya,” ungkap Vincent dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 18 April.

Vincent menambahkan, selain peningkatan volume penjualan, perseroan juga menargetkan volume muatan tongkang tahun 2024 sebesar 9,9 juta MT batu bara. Jumlah ini juga meningkat dibandingkan capaian tahun 2023 yang tercatat sebesar 7,6 juta MT batu bara, sedikit turun sebesar 3,2 persen yoy dibandingkan tahu n 2022.

Vincent mengakui jika penurunan volume muatan tongkang dan penjuakan batu bara pada tahun 2023 memang mengalami penurunan akibat adanya sanksi administratif dari KLHK sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan selama 3 bulan

"Dari akhir kuartal III- sampai November 2023 kita beresin semua. Operasional 0. Dengan kondisi itu dalam 3 bulan tidak ada pendapatan dan tidak ada kegiatan sama sekali," sambung Vincent.

Vincent bilang, pada tahun 2024 RMKE akan fokus melanjutkan implementasi strategi yang sempat tertunda pada tahun lalu dengan melanjutkan pembangunan hauling road untuk membuka akses produksi batubara yang terintegrasi dengan fasilitas RMKE.

Selain itu, RMKE juga akan menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial untuk meningkatkan volume penjualan dan jasa batubara serta mengoptimalkan kolaborasi RMK Grup Indonesia untuk tingkatkan kinerja secara grup.

“Dengan selesainya fasilitas pendukung pertambangan hauling road tersebut, RMKE dapat menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial di Sumatera Selatan untuk meningkatkan volume penjualan dan jasa batu bara ke depannya” pungkas Vincent.