Turunkan Angka Stunting, Pemerintah Gandeng Perusahaan Tambang
Menteri ESDM Arifin Tasrif (foto: Maria Trisnawati/voi.id)

Bagikan:

 

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng perusahaan tambang dalam rangka melawan stunting di Indonesia. Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, stunting merupakan masalah serius di Indonesia yang memerlukan perhatian dan tindakan dari semua pihak.

Pemerintah dan masyarakat terus bekerja sama untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia.

"Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena anak-anak itu adalah generasi penerus," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif yang dikutip Sabtu 28 Oktober.

Program ini ditujukan untuk membantu mewujudkan program Indonesia Bebas Stunting dari pemerintah bekerja sama dengan perusahaan tambang di Indonesia sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Dengan begitu, generasi unggul bagi masa depan Indonesia bisa tercipta.

"Kita perintahkan perusahaan pertambangan untuk terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional di daerah yang masih memiliki tingkat stunting yang tinggi," jelas Arifin.

Stunting menjadi salah satu target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang mengadopsi Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024, di mana Pemerintah ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.

"Saat ini, prevalensi stunting hingga akhir tahun 2022 tercatat sekitar 21,6 persen. Artinya, untuk mencapai target 14 persen pada 2024, kita hanya punya waktu kurang dari dua tahun lagi," ujar Arifin.

Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di masa dewasa.

"Pengertian perlunya stunting harus dipahami semua masyarakat dan pelibatan ibu dan dunia pendidikan merupakan langkah krusial untuk mencapai tujuan Indonesia Bebas Stunting," tegas Arifin.

Senada dengan Arifin, Chief Executive Officer (CEO) & Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk., Febriany Eddy berharap, upaya penurunan stunting dan pola hidup sehat dapat terus ditingkatkan di Indonesia.  PT Vale Indonesia siap berkolaborasi dengan semua pihak dalam berbagai upaya punurunan stunting.

"Program ini selaras dengan PT Vale Indonesia yaitu ikut membawa manfaat dalam meningkatkan kualitas hidup manusia," tutupnya.