Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melaoirkan telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp107,84 trilin hingga kuartal III tahun 2023.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari dalam paparannya mengatakan, target penyaluran KUR yang ditetapkan BRI pada tahun ini adalah sebesar Rp194,4 trilin.

"Ini adalah komitmen sekalipun perangkat kebijakan baru lengkap bulan September yang lalu tapi BRI tetap punya komitmen yang tinggi terhadap penyaluran KUR," uajr Supari dalam konferensi pers yang dikutip Kamis 26 Oktober.

Lebih jauh ia menegaskan jika KUR merupakan kredit yang diberikan kepada masyarakat dan bukan bantuan maupun hibah, di mana sumber pendanaan KUR 100 persen berasal dari dana bank yg diperoleh dari menghimpun dana masyarakat.

"Oleh karena itu KUR wajib untuk kembali, dilunasi dengan cara mengangsur sesuai perjanjian kredit yang sama-sama kita sepakati dengan nasabah pada saat pencairan di awal," lanjut Supari.

Ia menjabarkan jika BRI adalah bagian dari bank penyalur KUR dan bank penyalur ada di hilir sehingga harus dan wajib mematuhi peraturan-peraturan yang ada mulai dari Peraturan Menteri Perekonomian (Permenko) dan Keputusan Menteri Keuangan, termasuk bisnis proses dan petunnjuk tenkis (juknis) dari stakholder KUR serta seluruh kebijakan.

"Perlu saya sampaikan bahwa seluruh perangkat kebijakan KUR lengkap sejak 1 September 2023 ini," imbuh Supari.

Bicara UMKM, kata dia, tidak hanya bicara KUR karena tercatat sampai dengan September 2023, sebagai bank yang berfokus pada UMKM, BRI telah menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar Rp394 triliun atau naik 18,1 persen dibandingkan periode tahun 2022 yang hanya sebesar Rp 333 trilin.

"Dalam Rp394 triliun itu, sekalipun KUR baru tersalur 55,47 persen ternyata masyarakat tidak sama sekali menunggu KUR. Tercatat sampai dengan September 2023 pertumbuhan Kupedes BRI tercatat 57,5 persen. Benar adanya dalam riset BRI menyatakan nasabah pelaku usaha UMKM tidak sensitif terhadap suku bunga," pungkas Supari.