Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir September 2023 sebesar Rp1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21 persen year on year (yoy).

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, penopang utama DPK BRI masih bersumber dari dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dengan porsi mencapai 63,64 persen atau sebesar Rp821,14 triliun.

"Pertumbuhan tertinggi berasal dari Giro BRI yang tumbuh sebesar 28,12 persen yoy," papar Sunarso dalam konferensi pers secara daring, Rabu, 25 Oktober.

Lebih jauh ia menjelaskan, kinerja Giro BRI tersebut tak terlepas dari strategi perseroan yang fokus pada optimalisasi value chain melalui wholesale transaction banking dan digitalisasi wholesale transaction banking dengan platform Qlola yang mengintegrasikan berbagai fitur unggulan, yaitu Cash Management, Trade Finance, Supply Chain Management, Foreign Exchange (Forex), Investment Services, dan Financial Dashboard.

Pertumbuhan dana murah ini ikut mendongkrak raihan laba BRI pada triwulan III-2023.

berhasil mencetak laba sebesar Rp44,21 triliun pada triwulan III 2023. Jumlah ini tumbuh sebesar 12,47 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi aset, BRI Group berhasil mencatatkan asset yang meningkat 9,93 persen yoy menjadi Rp1.851,97 triliun.