Harga Bitcoin Naik Hingga Lebih dari Rp500 Juta, Tertinggi Sejak Mei 2022
CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Foto: Dok. Indodax)

Bagikan:

JAKARTA - Pada Selasa 24 Oktober 2023, harga Bitcoin kembali naik, menembus harga lebih dari Rp548 juta. Hal ini menjadi pemberi sinyal bahwa harga Bitcoin akan semakin menguat.

Harga Bitcoin ini tercatat naik sekitar 14 persen, setelah sehari sebelumnya harga Bitcoin tercatat sekitar Rp476 juta. CEO INDODAX, Oscar Darmawan mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga Bitcoin ini adalah adanya optimisme atas persetujuan ETF Bitcoin dari SEC.

"Disetujuinya ETF Bitcoin ini memang sangat mempengaruhi pergerakan Bitcoin dan harga aset kripto lainnya. ETF Bitcoin juga dapat melahirkan arus modal baru ke crypto market yang dapat meningkatkan permintaan dari para investor ataupun trader. Hal inilah yang mendorong kenaikan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya,” jelas Oscar Darmawan, Rabu 25 Oktober.

Selain dapat mendorong kenaikan harga, Oscar Darmawan juga menyebutkan adanya ETF Bitcoin juga dapat mendorong reputasi aset kripto.

"ETF Bitcoin juga sangat mempengaruhi reputasi aset kripto, karena dampak dari ETF Bitcoin dapat bertahan lama. Salah satunya yaitu volatilitas yang lebih stabil dan berkelanjutan," ucap Oscar Darmawan.

Selain karena prediksi akan disetujuinya ETF Bitcoin oleh SEC, penyebab lain harga Bitcoin naik adalah adanya halving day Bitcoin yang diprediksi akan terjadi di tahun depan.

"Adanya halving Bitcoin juga sangat berpengaruh dengan penawaran dan permintaan Bitcoin yang akan berdampak terhadap harga jual beli Bitcoin. Jika mengurangi reward blok, halving akan membatasi jumlah Bitcoin baru yang masuk ke pasar. Pada saat pasokan baru berkurang dan permintaan tetap tinggi bahkan meningkat, hal ini akan mendorong kenaikan harga Bitcoin," ucap Oscar Darmawan.

Terlebih, Bitcoin hanya diciptakan sebanyak 21 juta keping di dunia yang membuat Bitcoin ini langka dan diminati banyak orang.

"Jika 1 BTC setara kurang lebih 500 juta rupiah, artinya dengan memiliki 2 BTC, orang tersebut sudah memiliki 1 miliar rupiah. Tentunya hal ini sangat menguntungkan bagi para member Kami yang menyimpan Bitcoin. Terlebih tahun depan akan terjadi halving day, dimana harganya menurut para praktisi kripto diperkirakan akan melebihi harga saat ini," ucap Oscar Darmawan.

Maka dari itu, Oscar Darmawan menyarankan para investor atau trader untuk melakukan investasi secara disiplin dan rutin dengan teknik cicil dollar cost averaging (DCA).

"Selaku crypto exchange terpercaya di Indonesia, INDODAX kini memiliki fitur baru untuk membantu para investor untuk berinvestasi dengan teknik dollar cost averaging (DCA) yang diberi nama fitur investasi rutin. Fitur ini memungkinkan para investor, untuk berinvestasi secara rutin setiap bulannya dengan jumlah yang sama," jelas Oscar Darmawan.

Oscar Darmawan juga menjelaskan teknik dollar cost averaging (DCA) akan membantu investor untuk membeli aset kripto potensial secara berkala, sehingga menciptakan konsep investasi yang konsisten dan sehat setiap bulannya.

Terlebih saat ini menurut data dari Bappebti, jumlah total investor kripto di Indonesia sudah mencapai 17,91 juta orang. Dengan berinvestasi menggunakan teknik DCA ini, Oscar Darmawan percaya dapat menstimulasi investor-investor kripto baru untuk mulai berinvestasi.