Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah melelang Wilayah Kerja (WK) yang masuk dalam Blok Warim yakni Akimeugah I dan AKimeugah II. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji mengatakan pihaknya memasukkan kedua WK ini ke dalam kategori WK dengan risiko tinggi dan meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan konsorsium atau kerja sama agar dapat menekan risiko.

Tutuka menyebut, agar dapat segera dilakukan eksplorasi, Kementerian ESDM memotong wilayah yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Lorentz yang memang bersinggung dengan WK tersebut.

"Akimeugah itu nama dulunya Warim. Kita potong untuk tidak berhubungan dengan Taman Lorentz karena urusannya panjang dan harus dengan Unesco selain dengan KLHK," ujarnya dalam acara “Menelisik Prospek Energi 2024 Gurih atau Hambar?”, Rabu 25 Oktober.

Setelah memotong WK tersebut, Tutuka mengakui jika terdapat pengurangan potensi gas yang dapat dieksplorasi. Meski demikian Tutuka menyebut potensi yang ada masih cukup besar.

"Karena hanya 10 persen (yang masuk dalam Taman Nasional Lorentz), ada pengurangan potensi sumber daya tapi masih cukup besar di situ. Jadi kita berhenti di sebelum Taman Lorentz. Semestinya tidak masalah," kata dia.

Yang menjadi masalah, lanjut Tutuka, bukanlah WK yang bersinggungan langsung dengan Taman Nasional melainkan wilayah Akimeugah yang belum tersentuh infrastruktur sehingga Kementerian ESDM mengkategorikan WK tersebut sebagai daerah berisiko tinggi.

Tutuka juga mengatakan Kementerian ESDM telah mengantongi beberapa nama KKKS yang berminat dengan WK Akimeugah namun dirinya enggan membeberkan nama-nama tersebut. Ia beralasan, Kementerian ESDM mendorong KKKS tersebut untuk membentuk konsorsium dalam mengembangkan WK yang terletak di Papua tersebut.

"Memang saat ini kita tawarkan dan ada yang tertarik di situ tapi masih pada tahap awal karena waktunya masih panjang dan kami mengharapkan kalau bisa lebih baik untuk mengurangi risiko sebagai konsorsium lebih baik tidak langsung umumkan ada yg tertarik sekian tapi coba aja breng-bareng," beber Tutuka.

Untuk informasi, Pemerintah menawarkan  Akimeugah I yang berlokasi di Daratan Papua Selatan dan Papua Pegunungan dengan luas wilayah 10,791 km2.

Pemerintah menawarkan komitmen pasti 3 yahun, studi G&G serta akuisisi dan prosessing seismik 2D/3D atau pengeboran 1 sumur eksplorasi.

Kedua, WK Akimeugah II yang berlikasi di Daratan Papua Selatan dan Papua Pegunungan dengan luas wilayah 12,987 km2.

Pemerintah menawarkan komitmen pasti 3 yahun, studi G&G serta akuisisi dan prosessing seismik 2D/3D atau pengeboran 1 sumur eksplorasi.

Pemerintah mengundang Badan Usaha dan Bentuk Usaha Tetap yang bergerak pada industri hulu minyak dan gas bumi yang memiliki kemampuan keuangan dan teknis, mampu memenuhi syarat minimum Komitmen Pasti, memenuhi syarat dan ketentuan pokok Lelang Wilayah Kerja, serta memiliki kinerja dan track record yang baik untuk dapat berpartisipasi pada Lelang Wilayah Kerja Migas Tahap III Tahun 2023.