Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan pemenang penawaran wilayah kerja Migas Tahap III Tahun 2023.

Diketahui, dalam pengumuman tersebut terdapat beberapa WK yang belum memiliki pemenang pada Penawaran WK Migas Tahun 2023, yaitu WK Natuna D-Alpha, Panai, Patin, Akimeugah I, dan Akimeugah II.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, WK tersebut akan ditetapkan menjadi Wilayah Kerja Available.

Hal ini menjadi kesempatan emas bagi Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang berminat untuk mengusulkan pengelolaan WK Available ini sesuai dengan Terms and Conditions yang diharapkan untuk batas waktu 6 bulan ke depan.

"Kita tawarkan dengan joint study dan sedang berproses," ujar Tutuka saat ditemui di Lemigas, Selasa 20 Februari.

Tutuka mengtakan pihaknya terbuka baik bagi KKKS dari luar maupun dari dalam negeri mengingat minimnya infrastruktur di beberapa wilayah kerja seperti WK Akimeugah I dan Akumeugah 2 yang menjadi bagian dari Blok Warim.

"Di Warim itu infrastrukturnya enggak bagus jadi harus costly jadi berani nggak seperti itu? Kalau berani oke terbuka saja. Pertamina misalnya enggak berani sendiri, berani sama orang lain silakan! Pertamina enggak mau dan yang lain mau, silakan!" beber Tutuka.

Untuk mengoptimalkan potensi minyak dan gas bumi di Indonesia, jelas Tutuka, pada Tahun 2024 ini pemerintah juga menyampaikan kandidat WK yang sedang dievaluasi untuk ditawarkan.

"Pemerintah akan terus berupaya mengundang investor untuk melakukan kegiatan eksplorasi migas dalam upaya ikut menjaga ketahanan energi nasional. Saya ingin menekankan bahwa Indonesia masih memiliki potensi minyak dan gas bumi yang melimpah untuk mendukung kebutuhan energi. Kami mengundang calon investor dan Perusahaan Minyak dan Gas Bumi yang memiliki kapabilitas serta memenuhi syarat dapat bekerja sama dengan kami untuk mengembangkannya. Kami juga mengundang para penyedia teknologi untuk mendukung pengembangan sektor hulu migas," pungkas Tutuka.