Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) siap memasok sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dari unit pendidikan vokasi untuk mendukung ekonomi di Padang, Sumatera Barat.

Upaya Kemenperin ini dilaksanakan melalui peran tiga unit pendidikan vokasi di Ranah Minang tersebut, yakni SMK-SMAK Padang, SMK-SMTI Padang, dan Politeknik ATI Padang.

"Unit-unit pendidikan vokasi kami mencetak SDM yang siap kerja, dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Misalnya, dari 258 lulusan SMK-SMAK Padang, sebesar 74,42 persen di antaranya telah diterima bekerja di perusahaan. Kemudian, 25,58 persen lulusan masih dalam proses rekrutmen dan ada yang memilih melanjutkan ke perguruan tinggi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 25 Oktober.

Guna meningkatkan kualitas mutu siswanya, SMK-SMAK Padang menerapkan pembelajaran praktik dengan bobot 70 persen, sertifikasi kompetensi nasional, sertifikasi kompetensi internasional, sertifikasi bahasa inggris, serta praktik kerja industri.

Sementara itu, dari 170 lulusan SMK-SMTI Padang pada 2023, sebanyak 107 di antaranya langsung bekerja di industri, 47 lulusan melanjutkan kuliah, 1 lulusan berwirausaha, dan 15 lulusan masih dalam proses rekrutmen.

Masrokhan mengatakan, lulusan SMK-SMTI Padang tidak hanya mendapatkan ijazah, sertifikat kompetensi, dan sertifikat bahasa asing, tetapi juga sebanyak 66 orang telah memperoleh sertifikat kompetensi internasional bidang kimia industri dan 86 orang mendapatkan sertifikasi bidang health, safety, and environment (HSE).

Kemudian, Politeknik ATI Padang telah menyelenggarakan pelantikan kelulusan yang terdiri dari 416 lulusan Program Diploma III dan 22 lulusan program Setara Diploma I.

Sebanyak 65 orang di antaranya telah diterima bekerja di industri, dan lulusan lainnya masih dalam tahap rekrutmen.

"Pendidikan vokasi juga merupakan cara dalam membangun generasi muda menjadi SDM industri yang kompeten, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan industri yang berdaya saing," ujarnya.