Bagikan:

JAKARTA - Ketidakpastian ekonomi hingga pengetatan rantai pasok global menjadi tantangan ke depan, termasuk bagi Indonesia.

Sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang paham ekonomi dinilai perlu jadi pilihan.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, pembangunan Indonesia ke depan sangat ditentukan dari pemahaman dan paradigma ekonomi yang baik dari capres atau cawapres.

Lebih lanjut, Faisal menyampaikan, pemahaman dan paradigma ekonomi ini sangat penting dimiliki pemimpin Indonesia dalam menghadapi tantangan yang semakin berat ke depan.

“Menurut saya, sangat penting memiliki tak cuma cawapres, tapi juga capres dengan pemahaman dan paradigma ekonomi karena akan menentukan kebijakan ke depan,” ujar Faisal, di Jakarta, Rabu, 18 Oktober.

Tak hanya itu, Faisal menilai pemahaman tentang ekonomi ini juga harus diikuti dengan paradigma ekonomi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik Indonesia.

“Pemahaman saja mungkin belum banyak berpengaruh terhadap perubahan kebijakan seandainya tidak diikuti dengan paradigma yang sesuai dengan karakteristik Indonesia,” ucapnya.

Lebih lanjut, kata Faisal, kesalahan dalam melihat persoalan juga akan berdampak fatal terhadap perekonomian Indonesia ke depannya.

“Seringkali antar prinsip satu dan lainnya, bertabrakan meski sama-sama prinsip ekonomi, misalnya terkait efisiensi, pemerataan, aspek keadilan, UMKM, dan lapangan kerja. Ini perlu adanya pemahaman dalam melihat permasalahan ekonomi,” kata Faisal.

Senada, Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Sofjan Wanandi berharap, cawapres terpilih nantinya memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni terkait ekonomi.

Sofjan menyampaikan kalangan dunia usaha berharap setidaknya pemahaman ekonomi cawapres dapat membantu kepemimpinan presiden berikutnya.

Pasalnya, sambung Sofjan, tiga kandidat calon presiden 2024-2029 tidak ada yang mempunyai pemahaman kuat pada sektor ekonomi. Sementara, tantangan pengusaha ke depan ada di sektor ekonomi.

“Melihat dari tiga calon yang menjadi top dari semua survei itu saya lihat sebagian besar bukan orang yang mengerti ekonomi betul. Apapun kita harapkan nanti wakil presidennya orang yang mengerti ekonomi, karena tantangan kita lima tahun ke depan pengusaha adalah ekonomi,” tuturnya.

Kata Sofjan, pemahaman tentang ekonomi juga penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan Indonesia. Dengan kemampuan ekonomi yang baik, Indonesia bisa menghadapi ketidakpastian global dan ancaman terhadap komoditas Indonesia dari negara-negara lain seperti Uni Eropa.

“Apa yang diharapkan sama kita pengusaha itu betul-betul bisa membawa ekonomi kita lebih baik karena masalah kita saya lihat sangat sulit menghadapi masalah global dan dalam negeri kita sendiri. Kita tahu komoditas banyak yang turun, belum lagi ada ancaman el nino,” ucap Sofjan.

Menurut Sofja, untuk mengantisipasi tantangan ke depan, perlu adanya kerja sama erat antara pemerintah dan pelaku usaha dalam

“Ini harus kita bantu untuk menyelesaikan sama-sama karena apapun yang terjadi pada ekonomi kita, pengusaha ini paling menderita, tentu rakyat kita juga, jadi persoalan ini harus kita angkat,” katanya.