JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima dukungan dari relawan Projo untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, mendatang.
Bacapres Koalisi Indonesia Maju itu pun menegaskan, dirinya sepenuh hati bersatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya sepenuh hati bersatu sama pak Jokowi, tidak setengah hati," tegas Prabowo saat deklarasi dukungan Projo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 14 Oktober.
Diketahui, Prabowo menyatakan bergabung dengan pemerintahan Jokowi tak lama setelah dilantik sebagai presiden RI. Padahal, Prabowo merupakan rival Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.
Prabowo memastikan, persatuannya dengan Jokowi adalah sikap yang ia ambil secara konsisten, tidak sekadar janji manis biasa.
"Tidak di depan lain, di belakang lain. Saya bukan orang seperti itu, di depan muji-muji, di belakang rong-rong. Sifat seperti itu harus kita tinggalkan," kata Prabowo.
"Jangan mengira rakyat kita bodoh, jangan mengira rakyat kita tidak tahu siapa yang mencla-mencle, siapa yang hari ini bilang A, bilang B, lusa bilang C," imbuhnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, relawan Projo resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai capres 2024. Deklarasi itu diberikan setelah Projo mendapat arahan Jokowi dalam Rakernas VI di Indonesia Arena GBK, Senayan, Jakarta, hari ini.
"Kami Projo sepakat mendukung Bapak Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI pada Pilpres 2024 mendatang," kata Ketua Umum Projo Budi Arie di Kertanegara, Sabtu, 14 Oktober.
Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengatakan, Projo sudah menyimpulkan arahan Presiden Jokowi terkait kriteria capres yang harus didukung pada pilpres mendatang. Arahan tersebut, kata Budi, mengarah ke sosok menteri pertahanan itu.
"Dan beliau (Jokowi) sudah menyampaikan beberapa hal, termasuk kriteria-kriteria pelanjut beliau. Kami dari Projo menyimpulkan, calon yang dimaksud adalah Bapak Prabowo Subianto," kata Budi Arie.
Sebagaimana diketahui, Jokowi dalam pidatonya menyebutkan kriteria pemimpin ke depan. Yakni yang banyak bekerja dan bukan banyak bicara. Serta pemimpin yang memiliki visi taktis jelas, pemberani dan punya nyali besar, berani menghadapi tekanan negara-negara besar.
Selain itu, Jokowi menyebut pemimpin untuk Indonesia harus tidak mudah menyerah dan tidak takut apalagi mundur hanya karena tekana, kata Arie seperti ingin menekannkan Capres pilihannya.