Berharga Tinggi, Produk Olahan Tengkawang Kalbar Kini Tembus Pasar Internasional
Pameran produk tengkawang di Festival LIKE Tengkawang, 29 -30 September 2023, di Untan Pontianak, Kalbar. (ANTARA/Ade)

Bagikan:

PONTIANAK - Memiliki berbagai keistimewaan dan banyak tersebar di Kalimantan Barat, jadi tak heran jika buah tengkawang dijadikan maskot daerah.

Terbaru, produk lokal dari olahan tengkawang asal Kalimantan Barat (Kalbar) yang dikelola Forestwise Wild Keepers dari buah menjadi minyak mentah di Kabupaten Sintang kini menembus pasar internasional.

"Penjualan produk berbahan baku tengkawang hampir 99 persen ini kami ekspor ke luar negeri," kata Manager Forestwise Wild Keepers Martin, saat Festival LIKE Tengkawang, di Pontianak, Sabtu.

Ia menyebutkan harga jual bahan baku dari tengkawang yang sudah diolah menjadi minyak mentah mulai dari Rp150.000 sampai dengan Rp200.000 per kilogram.

"Harapan ke depannya produk tengkawang lebih dikenal masyarakat dan banyak perusahaan lokal yang mau menggunakan bahan baku untuk kosmetik," katanya pula.

Dia menyampaikan produk yang diolah semua berasal dari hutan yang ada di Kalbar.

"Oleh sebab itu, kita harus menjaga hutan dan mengelola hasil hutan dengan baik, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil hutan," ujar dia lagi.

Sementara itu, Jaringan Tengkawang Kalimantan Valentinus Heri menyampaikan perlu dukungan untuk membantu perekonomian di Kalbar. Sebagian masyarakat yang memiliki potensi tengkawang masih memerlukan dukungan dari segi peralatan ataupun pendampingan teknis dalam mengolah buah tengkawang menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi.

"Sebagian masyarakat yang memiliki potensi tengkawang masih memerlukan dukungan dari segi peralatan ataupun pendampingan teknis dalam mengolah buah tengkawang menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi," kata dia lagi.

Menurutnya, potensi tengkawang dan peta jalan Jaringan Tengkawang Kalimantan telah disusun beberapa tahun lalu, dan beberapa tantangan ataupun kendala yang dihadapi dalam pengembangan tengkawang belum teratasi karena belum dapat menemukan solusi yang tepat.

"Hal ini dapat dilihat misalnya dari kendala yang dihadapi oleh pihak industri atau pembeli terkait dengan ketidakpastian ketersediaan bahan baku buah tengkawang, antara lain disebabkan pohon tengkawang yang tidak setiap tahun berbuah," kata dia.

Menurutnya berdasarkan Informasi dari masyarakat, panen tengkawang kemungkinan besar akan terjadi pada akhir 2023. Menghadapi potensi panen tengkawang tersebut, maka diperlukan upaya sejak jauh hari untuk penyerapan pasar buah tengkawang, dan upaya-upaya persiapan lainnya mulai dari tahap produksi buah hingga pemasaran.

"Oleh karena itu, pertemuan Jaringan Tengkawang Kalimantan pada tahun ini sangat diperlukan, sebagai momentum untuk persiapan panen, konsolidasi anggota jaringan dan pengenalan tengkawang ke khalayak lebih luas," pungkasnya, dikutip ANTARA, Sabtu, 30 September.