Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mulai melaksanakan program magang bagi 270 pengurus dan pengelola koperasi sebagai upaya untuk merealisasikan target 500 koperasi modern.

Ada tiga koperasi yang menjadi tempat pembelajaran, yakni KUD Mino Saroyo di Cilacap, Jawa Tengah, untuk Koperasi Nelayan, Kopsyah Benteng Mikro Indonesia di Tangerang, Banten, untuk Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS/BMT), dan Kopontren Al-Ittifaq di Bandung, Jawa Barat, untuk Kopontren.

"Program magang seperti ini mendatangkan banyak manfaat bagi pengembangan koperasi ke depan," ucap Maldison, salah seorang peserta magang yang berasal dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenkop UKM, Senin, 25 September.

Bagi Maldison yang merupakan pengurus Koperasi Konsumen Syariah Ponpes Diniyyah Pasia, ilmu dari program magang yang diperolehnya akan sangat bermanfaat karena mencakup pengetahuan tentang manajemen sebuah koperasi yang baik dan benar. Termasuk, bagaimana meningkatkan omzet koperasi dan meningkatkan kesejahteraan anggota.

Ditambah dengan kondisi wilayahnya yang sama dengan Ponpes Al-Itifaq, yaitu berada di daerah dingin.

"Kami juga bisa mengembangkan sektor pertanian dan lainnya. Kebetulan, masyarakat sekitar Ponpes kami juga sudah memiliki usaha pertanian dan peternakan," ujarnya.

Adapun peserta magang lainnya yaitu, salah satu pengurus Kopontren Al Hikmah 2 Benda asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bernama Akmari.

Dia mengatakan, bahwa dirinya beruntung mendapat kesempatan mengikuti program magang selama tujuh hari di Al-Ittifaq dan akan mengembangkan usaha sektor riil, khususnya pertanian.

"Kami banyak belajar bagaimana mengelola kelembagaan koperasi modern dengan mengaplikasikan digitalisasi," ucapnya.

Ilmu dan pengetahuan lainnya yang didapat Maldison di Al-Ittifaq adalah koperasinya harus bermitra dengan pengusaha dan koperasi lainnya untuk mengembangkan usaha dan UMKM agar bisa naik kelas.

Sementara itu, Purwanto juga menyebut penerapan digitalisasi di Kopontren Al-Ittifaq menjadi bekal tersendiri bagi koperasinya.

Dia berharap, nantinya tetap ada pendampingan dari Kemenkop UKM dan Al-Ittifaq saat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama magang.

"Ke depan, kami bisa copy paste dari keseluruhan yang ada di Al-Ittifaq," tuturnya.