JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) telah merealisasikan anggaran sebesar Rp1,36 triliun atau 97,80 persen dari total anggaran yang didapat sebanyak Rp1,39 triliun di 2023.
"Total anggaran sebesar Rp1,39 triliun dengan realisasi anggaran per 31 Desember 2023 adalah sebesar 97,80 persen atau Rp1,36 triliun yang dialokasikan untuk pelaksanaan program prioritas pada masing-masing satker," ujar Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dikutip, Rabu, 20 Maret.
Teten menjelaskan sejumlah capaian Kemenkop UKM sepanjang 2023.
Pertama, koperasi modern yang telah dikembangkan mencapai 400 unit koperasi yang terdiri atas 220 koperasi pangan dan 180 koperasi nonpangan.
Pada 2024 ini, Teten menargetkan ada 100 koperasi modern yang dikembangkan. Sehingga, secara akumulatif target 2024 menjadi 500 koperasi modern yang dikembangkan.
"Kedua, perluasan akses pembiayaan melalui skema KUR. Pada 2023 sebesar Rp260,26 triliun yang disalurkan kepada 4,64 juta debitur," kata Teten.
Ketiga, Kemenkop UKM telah membangun Rumah Produksi Bersama atau factory sharing dalam rangka percepatan hilirisasi UMKM untuk meningkatkan kualitas produk UMKM dengan komoditas unggulan daerah, yang telah terbangun di 8 lokasi sepanjang 2023.
"Keempat, penciptaan wirausaha baru dengan target pada 2024 (sebanyak) 1 juta wirausaha. Per 31 Desember 2023, tercatat 821.556 wirausaha berhasil diciptakan melalui 320 kegiatan dari 27 kementerian/lembaga," ucapnya.
Kelima, layanan fasilitas kemasan guna meningkatkan nilai tambah kualitas dan daya saing produk UMK yang saat ini sudah tersedia di 13 lokasi.
"(Pada) 2024 kami alokasikan kembali untuk pengembangan layanan fasilitas kemasan dengan lokasi yang sudah diterapkan sebanyak 10 lokasi. Sekarang sedang mengusulkan 10 lokasi lagi serta rencana pengembangan fasilitas layanan kemasan menjadi 20 lokasi," tuturnya.
Keenam, pengentasan kemiskinan ekstrem yang sudah dilakukan di 48 lokasi prioritas pada 2023 melalui fasilitasi akses pembiayaan, perluasan akses pasar serta pendampingan dan pelatihan bagi koperasi dan usaha mikro.
Ketujuh, Kemenkop UKM telah melakukan pendataan lengkap jumlah UMKM di Indonesia.
Hingga saat ini, sudah terkumpul data by name by address sebanyak 13,4 juta data.
BACA JUGA:
Selanjutnya, kata Teten, bersama Badan Pusat Statistik (BPS), pihaknya akan melakukan integrasi data Regsosek dan survei ekonomi data pertanian untuk memproyeksikan jumlah data UMKM secara keseluruhan
"Delapan, penyaluran dana bergulir. Per 31 Desember 2023, sebanyak Rp1,81 triliun telah disalurkan ke 190 mitra koperasi," ungkapnya.