Keuangan Negara Masih Surplus, Sri Mulyani: APBN Hadir Melindungi Masyarakat
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan jika APBN hingga Agustus 2023 masih mencatatkan surplus Rp147,2 triliun. Hasil positif ini melanjutkan performa surplus yang sudah dicetak sejak Januari 2023.

Menurut Menkeu, surplus berhasil dibukukan berkat pendapatan negara yang lebih besar dengan Rp1.821,9 triliun berbanding belanja Rp1.674,7 triliun.

Secara terperinci, Menkeu mengungkapkan belanja APBN sampai dengan bulan lalu tumbuh 1,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun, belanja negara yang langsung bisa dirasakan masyarakat sekitar Rp649,7 triliun, berupa antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), program kartu sembako, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), bantuan benih dan pupuk (pertanian), subsidi/kompensasi BBM dan listrik, subsidi elpiji 3 Kg.

Lalu, Kartu Prakerja, subsidi perumahan, bantuan bencana dan rehabilitasi, Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan lain-lain.

“APBN hadir untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi, khususnya dalam dalam merespon tekanan perekonomian saat ini,” katanya kepada awak media para Rabu, 20 September.

Menkeu mengungkapkan, selama ini kinerja ekonomi Indonesia cukup baik. Hal itu ditunjukan oleh pertumbuhan yang mencapai 5,2 persen dengan dukungan inflasi terkendali serta upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

“Kinerja APBN masih surplus dan pemerintah akan terus mengakselerasi belanja negara untuk mengantisipasi dampak perlambatan saat ini,” tuturnya.

Menkeu menambahkan, pemerintah juga mewaspadai gejala pelandaian ekonomi global dan juga efek rambatan dari volatilitas pasar keuangan.

“Masih ada fluktuasi harga komoditas (khususnya energi), lalu belum meredanya ketegangan geopolitik dan kontraksi manufaktur. Ini semua yang akan terus kita jaga ke depan,” tegas Menkeu Sri Mulyani.

Terkait