Bagikan:

JAKARTA - PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) membantah melakukan monopili harga gabah di Serang, Banten.

Anak usaha Wimar Group ini mengaku hanya menyerap 2,5 persen dari keseluruhan produksi padi yang ada di wilayah Banten.

Hal ini disampaikan General Manager Kawasan Industri Terpadu Wilmar Serang, Tenang Sembiring dalam keterangan resmi, ditulis Rabu, 13 September.

Tenang menuturkan, dari periode Januari hingga Agustus 2023 jumlah gabah petani yang diserap Wilmar Padi Indonesia hanya mencapai 69.8000 ton.

Sementara produksi gabah di Banten diperkirakan di angka 1,5 juta ton.

“Mengacu hal tersebut, persentase penyerapan gabah petani kami ada sekitar 2,5 persen. Jadi bagaimana kami bisa melakukan monopoli dan menentukan harga, sementara suplier kami juga berasal dari penggilingan padi di wilayah ini,” tutur Tenang.

Tenang juga memaparkan bahwa selama Agustus tahun ini, penyerapan gabah kering panen (GKP) yang dapat diserap Wilmar Serang hanya 5 persen dari rerata realisasi produksi atau sekitar 200 ton per hari.

Dia bilang, sejak minggu pertama Agustus 2023, Wilmar Padi Indonesia hanya menyerap 1.750 metrik ton (MT) saja gabah.

“Kita akan stop supply beras karena tidak ada lagi stok gabah per hari ini, hanya ada stok 350 MT saja,” ujar Tenang.

Sekadar informasi, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bakal menanggil PT Wilmar Padi Indonesia pekan depan.

Pemanggilan ini terkait dengan dugaan monopoli harga gabah petani.

KPPU akan mulain mendalami dugaan monopoli oleh Wilmar Padi Indonesia ini setelah mendapatkan aduan dari berbagai pihak.