Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga menyebut, pembangunan aksesibilitas tol ke stasiun kereta cepat akan segera dimulai akhir tahun 2023 ini.

"(Target mulai konstruksi) setelah nanti tanahnya tersedia. Kalau target tahun ini harus mulai konstruksi," kata Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, pada Rabu, 6 September.

Hedy mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan tahap pembebasan lahan di area Karawang dan Tegalluar. Dia menyebut, setelah pembebasan lahan selesai, akan dilanjutkan ke pembiayaan LMAN berdasarkan surat Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab).

"Kan sudah ada pembagiannya yang Halim, yang Karawang, kan, kamu kebagian di pembebasan tanah, demikian juga yang di Tegalluar," ujarnya.

Dia menambahkan, bahwa pembangunan aksesibilitas tol ke stasiun kereta cepat tersebut telah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Sudah ada surat dari Mensekab ke kami agar itu masuk ke dalam PSN," ungkapnya.

Sekadar informasi, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) adalah layanan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km per jam.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki jalur sepanjang 142,3 km dengan 13 terowongan dan akan melayani 4 stasiun, yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Untuk meningkatkan konektivitas, KA Cepat relasi Jakarta-Bandung akan terkoneksi dengan LRT Jabodebek, KA Feeder, Commuter Line Bandung Raya, Bus Rapid Transit, Shuttle, dan Taksi.