Bagikan:

JAKARTA - Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan terus menjalankan program Bantuan Pangan Pemerintah untuk Penanganan Stunting. Sampai dengan 30 Agustus 2023 telah terealisasi sebanyak 95 persen atau sebanyak 4.1 juta paket bantuan dari target total 4,3 juta paket bantuan yang terbagi kedalam 3 tahapan.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam keterangannya Kamis 31 Agustus mengatakan, bantuan pencegahan stunting berupa telur dan daging ayam telah berjalan di provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara.

"Tahap 1 telah rampung 100 persen. Tahap 2 dan 3 secara paralel kita kebut. Masing-masing telah mencapai 93 persen," ujar Frans.

Menurutnya, ID FOOD melalui ketiga anak perusahaannya Berdikari, Rajawali Nusindo, Pusat Perdagangan Indonesia dan didukung PT Pos Indonesia sebagai transporter bahu-membahu menyukseskan Program Bantuan Pangan Pemerintah untuk Penanganan Stunting ini.

"ID FOOD bertekad mempercepat proses pendistribusian bantuan sampai ke masyarakat," tegasnya.

Upaya percepatan tersebut juga dilakukan dengan menambah mitra koperasi peternak ayam lokal sebagai suplayer telur dan daging ayam. Saat ini terdapat puluhan mitra koperasi yang memasok produk yang aman dan berkualitas, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA).

Pelibatan peternak ayam lokal ini juga sejalan dengan tujuan Holding BUMN Pangan yaitu mewujudkan inklusifitas peternak mandiri kecil.

"Sejak awal program ini hanya melibatkan peternak ayam lokal dan bukan perusahaan besar, karena program ini juga bertujuan untuk memberdayakan peternak lokal. Diharapkan, melalui program ini hasil produksi peternak dapat diserap dengan harga yang baik, sehingga menjaga harga telur di tingkat peternak sekaligus mendorong para peternak terus semangat berproduksi," ungkap Frans.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan pangan stunting berupa telur dan daging ayam tersebut akan terus digelontorkan hingga jumlah total penyaluran mencapai 4,3 juta paket bantuan.

"Program ini memang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi 1,4 juta KRS dalam 3 tahapan penyaluran sehingga total 4,3 juta paket bantuan stunting akan kita distribusikan melalui ID FOOD bekerja sama dengan Pos Indonesia," tuturnya.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, pihaknya memiliki peran yang sangat penting dalam Program Bantuan Pangan Stunting ini. PT Pos Indonesia ditunjuk sebagai transporter distribusi bantuan pangan berdasarkan Perjanjian kerja sama dengan ID FOOD.

Faizal mengatakan, untuk distribusi 3T, PT Pos Indonesia sebagai transporter untuk menjaga kualitas harus menghitung secara cermat dan mempertimbangkan beberapa faktor di antaranya jadwal kapal, kualitas komoditi (telur dan ayam) selama dalam perjalanan, jarak lokasi penyerahan dan rencana distribusi di titik serah.

"Semua Faktor tersebut harus seimbang agar penyerahan kepada KRS dapat berjalan dengan baik. Prinsipnya, dalam melaksanakan penyaluran bantuan pemerintah untuk penanganan stunting, PT Pos memegang prinsip 3T juga yaitu Tepat salur, Tepat kuantitas dan Tepat kualitas," tandasnya.