Bagikan:

YOGYAKARTA – Nikel merupakan komoditas tambang yang saat ini menjadi primadona di pasar internasional. Salah satu jenis nikel yang memiliki banyak peminat adalah nikel matte atau nikel sulfida. Nikel matte termasuk salah satu nikel kelas 1 yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik. Nah, dalam artikel kali ini, VOI akan membahas tentang apa itu nikel matte, baca terus sampai habis, ya!

Apa itu Nikel Matte?

Dirangkum dari berbagai sumber, nikel matte adalah produk antara yang didapat dari pengolahan bijih nikel. Poduk jenis ini mempunyai kadar nikel 78 persen sehingga nilainya lebih tinggi ketimbang feronikel yang hanya mempunyai kadar nikel 25-45 persen.

Menurut Suratman dalam jurnal bertajuk Kelarutan Nikel pada Proses Pelindian Nickel Matte (Ni3S2) dalam Media Amonia-Amonium Nitrat, nikel matte adalah senyawa nikel sulfida yang didapat dari proses pirometalurgi (matte smelting) dari mineral laterit.

Pada umumnya, mineral laterit mengandung Fe, Cu,Ni, Co, S, Mn, Zn, Cr, Al dan beberapa unsur lain dalam jumlah yang relatif kecil.

Nickel matte mempunyai komposisi kimia 78-80 persen Ni, 0,5-1,2 persen Co, dan 18-20 persen.

Realisasi Produksi Nikel Matte di Indonesia

Di Indonesia, proses produksi nikel Matte dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk. Emiten pertambangan berkode saham INCO ini adalah perusahaan penghasil nikel yang 20 persen sahamnya dimiliki pemerintah lewat Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Pada Kuartal II-2023, INCO mencatatkan total produksi nikel matte sebanyak 16.922 metrik ton. Realisasi produksi ini naik 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 12.567 metrik ton.

Sebelumnya, dalam tiga tahun terakhir, produksi nikel dalam bentuk matte yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia mengalami kontraksi yang cukup besar.

Pada 2022, produksi nikel matte PT Vale hanya berhasil menyentuh level 60.090 metrik ton.  Realisasi ini turun 8,1 persen dari produksi tahun 2021 yang mencapai 65.388 metrik ton.

Pun demikian pada realisasi produksi di tahun 2021. Jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang produksi nikel matte pada 2020 sebesar 72.237 metrik ton.

Meningkatnya produksi nikel matte pada Kuartal II-2023 karena perseroan melakukan pembangunan kembali Furnace 4 tahun lalu.

Hingga akhir 2023, PT Vale Indonesia berharap produksi nikel matte dapat menyentuh 70.000 metrik ton.

Sekedar informasi tambahan, nickel matte yang diproduksi oleh PT. INCO mengandung 78-80 persen Ni, 0,8 – 1,2 pesen Co, d” 0,7 persen Fe, dan 18 – 20 persen  S. Semua produk nickel matte yang dihasilkan oleh PT. Vale Indonesia diekspor ke Jepang untuk diproses lebih lanjut.

Demikian informasi tentang apa itu nikel matte. Dapatkan update berita terkini lainya hanya di VOI.ID.