JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) optimistis bahwa kinerja industri tekstil akan menggeliat di semester II-2023.
"Kami terus berusaha untuk capai target yang telah ditetapkan di dalam kontribusi PDB maupun ekspor investasi dan tenaga kerja. Kami optimis untuk tren positif (industri tekstil) di semester kedua ini," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito dalam media briefing di Jakarta, Senin, 28 Agustus.
Warsito menargetkan adanya sumbangsih sekitar 4 persen dari industri tekstil untuk pendapatan sektor manufaktur.
"Dengan demikian, target IKFT bisa menjadi bagian dari kontribusi sektor manufaktur, kami targetkan sekitar 3-4 persen kontribusi," ucapnya.
Dia menambahkan, bahwa industri tekstil juga dapat tumbuh positif karena didorong oleh pemesanan kaos, spanduk, dan sebagainya jelang masa kampanye pemilihan umum (Pemilu) di 2024 mendatang.
"Ini peluang yang akan kami rebut. Akan ada business matching, ini modal dasar sebelum kembali normal di pasar ekspor, sehingga industri akan membaik dan berkontribusi di tahun politik," ungkapnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, kata Warsito, adanya potensi tambahan pertumbuhan sektor IKFT dari industri semen keramik. Pasalnya, industri ini turut andil dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan telah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sekitar 40 persen.
Sehingga, lanjut dia, diharapkan sektor ini menjadi prioritas utama untuk dipakai dalam pembangunan IKN.
"Kami harapkan semen keramik kaca bisa (bertumbuh) signifikan di pembangunan IKN. Kami bawa sektor ini ke IKN untuk dipakai (pembangunan) IKN, karena (TKDN) IKFT lebih dari rerata 40 persen, jadi wajib dibeli," pungkasnya.