Bagikan:

JAKARTA - Pengamat ekonomi yang juga pakar moneter Universitas Jember Adhitya Wardhono PhD mengatakan bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) harus mendorong terwujudnya transformasi ekonomi di tingkat pusat hingga daerah.

"Arsitektur RAPBN 2024 disusun untuk menyikapi dampak dari perubahan yang ada dalam mempercepat transformasi ekonomi menjadi salah satu agenda wajib di 2024," katanya dalam keterangan tertulis di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Kamis 17 Agustus.

Untuk itu, lanjut dia, perlu adanya respons yang agresif dari kebijakan fiskal yang akan disusun di masa depan untuk mempercepat target tersebut dan fokus utama dalam kebijakan fiskal pada masa depan harus bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam perekonomian global dan nasional.

"Indonesia juga harus bersiap dengan perubahan-perubahan atau sentimen yang juga berasal dari pasar keuangan maupun moneter global karena tidak dapat dipungkiri bahwa sentimen pasar keuangan dan moneter negara lain menjadi sumber guncangan (shock) yang relatif besar pengaruhi perubahan ekonomi dan sosial Indonesia," tuturnya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unej itu mengatakan tidak kalah penting yang harus menjadi perhatian pemerintah bahwa peningkatan produktivitas sektor ekonomi, pengembangan ekonomi hijau, transformasi digital, dan integrasi ekonomi daerah perlu juga ditekankan untuk mencapai percepatan transformasi ekonomi Indonesia.

"Indonesia ke depan juga perlu mencanangkan kebijakan fiskal yang juga berfokus pada faktor-faktor tersebut guna mewujudkan percepatan transformasi ekonomi di tahun 2024," katanya.

Adhitya mengatakan tajuk ekonomi Indonesia yang mencuat pascapandemi adalah "Kebangkitan Ekonomi", sehingga tidak heran jika rancangan APBN 2024 seperti yang ditekankan pada pidato kepresidenan mengarah pada kebangkitan dengan menjawab tantangan yang berlangsung.

Rancangan APBN 2024 ke depan seperti yang disampaikan Presiden Jokowi adalah mendukung transformasi ekonomi, sehingga isu yang diangkat seperti hilirisasi, digitalisasi dan ekonomi berkelanjutan berkontemplasi pada struktur APBN 2024.

"Pada poin digitalisasi, itu menjadi penting untuk dicermati karena merupakan megatrend dalam menjadi daya ungkit ke depan. Makanya rancangan APBN 2024 perlu juga difokuskan pada isu itu," ujarnya.