Bagikan:

JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menyinggung mengenai kekayaaan alam Indonesia. Kata dia, sumber daya alam (SDA) Indonesia kini tidak berdaya menghadapi ekonomi global.

Hal ini di sampaikan Bamsoet di dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD 2023, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus.

Awalnya, Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo mengatakan pembangunan nasional Indonesia pernah bergantung kepada daya dukung sumber daya alam. Hal ini sudah berlangsung sejak Indonesia merdeka.

“Di awal kemerdekaan hingga tahun 90-an, sumber daya alam berupa minyak mentah, gas alam dan batubara serta hasil alam lainnya, menjadi penopang utama sumber devisa yang berkonsekuensi pada stabilitas moneter,” kata Bamsoet.

Namun, menurut Bamsoet, kondisi saat ini sudah berbeda dengan situasi tersebut. Ia menilai saat ini kekayaan alam Indonesia kini tak berdaya untuk menghadapi situasi ekonomi global.

“Namun, kekayaan alam yang luar biasa besar tersebut, tak berdaya di tengah situasi global yang berubah dan melahirkan badai ekonomi besar di kawasan,” jelasnya.

Karena itu, kata Bamsoet, perlu disadari bahwa Indonesia kini tidak dapat bergantung pada sumber daya alam mentah. Pemerintah telah bekerja keras dan meyakinkan seluruh stakeholder, agar berpartisipasi aktif dalam proses hilirisasi, dengan berinvestasi langsung di Indonesia untuk membangun, dan mengembangkan kapasitas industri domestik, sebagai penyerap sumber-sumber mineral.

“Sumber daya alam mentah yang ada harus mampu dikelola sendiri di dalam negeri, sehingga menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual lebih tinggi, dan menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Hilirisasi industri adalah ikhtiar mewujudkan perekonomian nasional yang efisien dan berkeadilan sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945,” ucapnya.