ID FOOD: Kualitas Telur dan Daging Ayam Dijaga dengan Baik, Masyarakat Penerima Bantuan Tidak Perlu Khawatir
Foto: Dok. ID FOOD

Bagikan:

JAKARTA - Holding BUMN Pangan ID FOOD pastikan telur dan daging ayam yang disalurkan dalam program bantuan pangan pencegahan stunting telah melewati pengecekan sehingga memenuhi standar kualitas dan keamanan produk. Hal tersebut untuk menjaga agar telur dan daging ayam yang diterima 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) aman dikonsumsi dan memiliki kandungan gizi yang baik.

Pernyataan tersebut disampaikan Corporate Secretary ID FOOD Yosdian Adi Pramono dalam keterangannya Kamis, 10 Agustus. Menurutnya, ID FOOD melalui PT Berdikari member of ID FOOD menerapkan quality control produk yang berlapis.

"Langkah untuk menjaga kualitas telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting sudah dilakukan sejak dari mitra peternak yang bekerja sama dengan ID FOOD Group. Kita sudah menerjunkan tim ke berbagai daerah penyuplai untuk lakukan pemantauan dan membuat kesepakatan terkait standar keamanan dan kualitas produk agar para mitra peternak menyuplai produk yang aman dan berkualitas," terangnya.

Ia menuturkan, setelah produk diterima dari mitra peternak, PT Berdikari melakukan quality control (QC) lanjutan secara menyeluruh. Kegiatan QC merupakan bagian integral dari program stunting untuk memastikan bahwa produk yang diterima oleh KRS sesuai standar yang ditetapkan.

"Dalam proses QC ini untuk telur yang disalurkan harus memiliki ciri-ciri seperti warna harus berwarna kecoklatan dengan permukaan yang halus, tidak retak, mengkilap, dan tidak ada kotoran. Produk telurnya pun kita kemas dan dilengkapi brand dan label produk, sehingga lebih eksklusif serta terjamin standar mutunya. Dalam satu kemasan berisi 10 butir telur, dari sisi ukuran kita juga terapkan standarisasi yang ketat agar telur yang didistribusikan sesuai bobot yang ditetapkan," ujarnya.

Yosdian memastikan, ID FOOD sebagai operator penyedia produk tidak mau berkompromi terhadap mutu dan keamanan produk.

"Kita menyadari betul, bantuan pangan ini merupakan program pemerintah yang sangat penting dan diperuntukan bagi pencegahan stunting, di mana kualitas telur mempengaruhi kandungan gizi," tegasnya.

Yosdian mengungkapkan, peran serta ID FOOD sebagai penyedia produk bantuan pangan stunting juga turut didukung oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sebagai regulator atau pemberi tugas dan Pos Indonesia sebagai transporter.

"Tentunya kita juga didukung oleh NFA dan Pos Indonesia, sehingga kualitas produk yang didistribusikan diawasi bersama-sama. Kalau ada produk yang tidak layak Berdikari atau Pos Indonesia langsung lakukan penyortiran," ujarnya.

Yosdian juga mengimbau masyarakat turut serta membantu mengawasi proses pendistribusian bantuan, sehingga dapat segera diambil tindakan apabila ada produk di luar standar mutu yang telah ditetapkan.

"Apabila kita mendapat laporan mengenai kualitas, langsung ditindaklanjuti untuk ditarik dan ganti," tuturnya.

Ia juga menyinggung tentang daya tahan telur, di mana di setiap kemasan telah dicantumkan tanggal produksi sehingga bisa diukur masa kadaluarsanya.

"Kita juga pastikan tidak mendistribusikan telur yang kadaluarsa. Sesuai standar mutu kelayakan konsumsi ketahanan telur ayam bisa mencapai 4-5 minggu jika disimpan di dalam kulkas dan sekitar 3 minggu apabila disimpan di suhu ruangan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yosdian meyakinkan, masyarakat khususnya keluarga penerima bantuan stunting untuk tidak perlu khawatir mengonsumsi bantuan yang disalurkan.

"Prinsipnya ID FOOD, Berdikari, dan Pos Indonesia serta mitra vendor di lapangan berkomitmen penuh memastikan masyarakat mendapatkan bantuan pangan telur dan daging ayam yang berkualitas. Terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung penyaluran bantuan ini baik dari Pemerintah Daerah, Satgas Pangan Polri, rekan-rekan media, dan masyarakat penerima bantuan yang telah berkolaborasi menjaga kualitas dan ketepatan pendistribusian," pungkasnya.

Seperti diketahui penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting saat ini terus dilakukan pemerintah kepada 1,4 juta KRS di provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara. Sampai dengan 9 Agustus 2023, bantuan pencegahan stunting berupa telur dan daging ayam telah terdistribusi dalam 3 batch dengan total penyaluran sebanyak 2,6 juta paket bantuan.