Air di IKN Bakal Bisa Langsung Diminum, Ini Penjelasannya
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga. Foto: Theresia Agatha/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga menyebut, pembangunan bendungan tersebut sudah hampir 100 persen.

"Bendungan (Sepaku Semoi) sudah hampir 100 persen utk air, bahkan Bendungan Sepaku Semoi itu Agustus akan impounding (pengisian awal), mungkin sekitar Oktober diresmikan," kata Danis kepada wartawan, dikutip Kamis, 10 Agustus.

Danis menyebut, sumber air untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berasal dari Bendungan Sepaku Semoi dan intake dari Sungai Sepaku. Menurut rencana, kualitas air yang dihasilkan nantinya bisa langsung diminum.

"Kami juga dari intake Sepaku sedang menyiapkan instalasi pengolahan air bersih. Kemudian, memasang pipa sepanjang 17 kilometer (km) untuk menjamin ketersediaan air bersih, air baku. Nah, kalau dari intakenya itu air baku, kami proses dgn instalasi pengolahan air atau IPA (water treatment plant), ini dengan kualitas bisa langsung diminum," ujarnya.

Dia menjelaskan, air tersebut bisa aman diminum karena diolah dalam instalasi pengolahan air terlebih dahulu. Kemudian, pipa untuk menyalurkan airnya juga memiliki kualitas food grade sehingga aman untuk dikonsumsi.

"Ini, kan, airnya harus diproses dengan instalasi pengolahan air, terus dipompa dikirim ke IKN. Pipanya itu ada lapisan di dalamnya, namanya (lapisan) food grade. Jadi, air yang lewat situ dijamin tidak akan terkontaminasi oleh pipa," ucap Danis.

Nantinya, tambah Danis, pipa tersebut akan dilapisi oleh lapisan beton dan semen sehingga menjamin kualitas air. Begitu pengiriman air minum itu masuk ke dalam kota, nantinya langsung disalurkan melalui pipa-pipa yang terpasang di multi-utility tunnel atau MUT.

Adapun dalam MUT itu, ketika ada jaringan yang harus diperbaiki atau diganti, teknisi perbaikan tinggal masuk ke dalam MUT untuk melakukan perbaikan.

Infrastruktur MUT ini juga akan dikendalikan dan diawasi oleh semacam ruang kendali (control room), sehingga bisa mendeteksi kerusakan dan kebocoran yang terjadi di MUT.

"Nanti, setiap orang di IKN itu akan mendapatkan air sekitar 150 liter per orang per hari, kami hitung asumsinya. Jadi, dengan dua bendungan ini sudah cukup ketersediaan airnya dengan estimasi jumlah orang sampai sekitar 2035," ungkapnya.

Lebih lanjut, Danis menargetkan, air dari Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku sudah bisa dialirkan ke seluruh IKN, pada 2024.

"Iya, mudah-mudahan (2024 sudah mengalir). Sekarang, kan, kami sedang masang pipa yang tadi, kemudian instalasi pengolahan airnya juga sedang kami inikan (kerjakan), sudah mulai persiapan," pungkasnya.

Sekadar informasi, Bendungan Sepaku Semoi terletak di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan total luas 378 hektare (ha).