Kementerian PUPR Bangun Rusun Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan di Ambon
Kementerian PUPR mulai membangun rumah susun (Rusun) untuk Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan di Kota Ambon, Provinsi Maluku. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan memulai pembangunan rumah susun (Rusun) untuk Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan di Kota Ambon, Provinsi Maluku, secara Multi Years Contract (MYC) mulai 2023-2024.

Rusun tersebut akan dibangun dengan spesifikasi bangunan tiga lantai, tipologi Barak Rembunai berkapasitas 128 orang, dilengkapi dengan meubelair, termasuk Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) bagi para siswa.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto berharap, Rumah Susun Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku ini dapat bermanfaat dan menjadi tempat mengembangkan rasa kebangsaan dan cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tercapainya program perumahan ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan bidang perumahan lainnya," kata Iwan melalui siaran persnya, dikutip Kamis, 3 Agustus.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Maluku Pither Pakabu menyebut, sebagai tanda dimulainya pembangunan Rusun tersebut, pihaknya telah melaksanakan prosesi Peletakan Batu Pertama Rumah Susun Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan dan Sitanala Learning Center Maluku, pada Minggu, 30 Juli lalu.

Selain itu, BP2P Maluku juga berharap Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku nantinya dapat mengalokasikan anggaran operasional yang dapat digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan setelah rusun tersebut selesai dibangun dan dihuni.

Mereka juga diminta untuk membentuk pengelola rusun. Sehingga, bisa lebih profesional sehingga usia pakaianya lama.

Adapun pembangunan Rusun tersebut diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, beradab, dan menjunjung tinggi nilai moral. Sehingga, memberikan kontribusi positif bagi pencapaian misi Presiden Joko Widodo untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Maju.